Gerhana Matahari Cincin
Melaju di jalan tol Gresik - Surabaya sekitar pukul 16.20 - 16.50, saya bersama rombongan peserta Ziarah Wali Blogger akhirnya bisa menyaksikan fenomena alam berupa gerhana matahari cincin yang terjadi begitu indahnya.
Matahari terhalang oleh bulan yang posisinya lebih jauh dari posisi rata-rata dengan bumi sehingga bulan tampak menutupi matahari secara kurang sempurna. Inilah sebabnya mengapa gerhana matahari seperti ini dinamakan gerhana matahari cincin.
Awalnya rombongan peziarah blogger Timur Tengah yang berjumlah 15 orang dalam satu mobil ini lupa bahwa pada pukul 16.30 terjadi gerhana matahari cincin. Yah mungkin karena saking asyiknya berjeng-jeng ke komunitas-komunitas blogger maupun blogger independen yang tersebar di area Jawa Timur Jawa Tengah (Timur Tengah).
Tiba-tiba lepas beberapa menit dari pintu tol dior nyeletuk karena sempat lihat status YM salah satu temannya bahwa pukul 16.30 terjadi gerhana matahari. Sontak kami (Saya, Gajah, Gempur, Khuclukz, Dior, Dedi, Nopy, Fithraw, Frenavit, Udin, Arul, Pandu Mie2nk, dan XKH) melihat matahari. "Lho kok masih bulat?" tanya salah seorang peserta Ziarah.
Memang melihat gerhana matahari itu tidak bisa secara langsung karena besarnya intensitas cahaya matahari. Intensitas cahaya matahari yang besar itu membuat kita tidak bisa melihat jelas bentuk matahari pada saat gerhana.
Cara melihat bentuk persis matahari saat gerhana adalah dengan menggunakan filter yang mampu mengurangi intensitas cahaya matahari. Salah satunya mungkin dengan kaca film, negatif film, atau keping CD. Jangan terlalu lama melihat matahari dengan mata telanjang karena bisa merusak retina mata.
Cara sederhana pun bisa dilakukan cukup dengan membuat lubang kecil (bisa kertas dilubangi atau kelingking yang dilingkarkan) serta kemudian dihadapkan pada matahari. Dengan menaruh selembar kertas putih sebagai alat penangkap proyeksi cahaya yang melewati celah atau lubang kecil tersebut maka kita bisa melihat citra proyeksi matahari. Artinya kita tidak melihat matahari secara langsung, melainkan kita hanya melihat proyeksi matahari pada kertas putih tersebut.
Cahaya yang melewati celah dedaunan pada pohon dan celah yang tercipta pada atap pun bisa memroyeksikan matahari di tanah. Cara inilah yang saya dapatkan dari pelajaran Fisika semasa sekolah dulu...
Dan berikut hasil jepretan gerhana matahari. Maaf cuma kamera VGA dari HP jadul....
Mataharinya jadi hitam karena intensitas cahaya yang terlalu besar.. Haha... Maaf
Matahari terhalang oleh bulan yang posisinya lebih jauh dari posisi rata-rata dengan bumi sehingga bulan tampak menutupi matahari secara kurang sempurna. Inilah sebabnya mengapa gerhana matahari seperti ini dinamakan gerhana matahari cincin.
Awalnya rombongan peziarah blogger Timur Tengah yang berjumlah 15 orang dalam satu mobil ini lupa bahwa pada pukul 16.30 terjadi gerhana matahari cincin. Yah mungkin karena saking asyiknya berjeng-jeng ke komunitas-komunitas blogger maupun blogger independen yang tersebar di area Jawa Timur Jawa Tengah (Timur Tengah).
Tiba-tiba lepas beberapa menit dari pintu tol dior nyeletuk karena sempat lihat status YM salah satu temannya bahwa pukul 16.30 terjadi gerhana matahari. Sontak kami (Saya, Gajah, Gempur, Khuclukz, Dior, Dedi, Nopy, Fithraw, Frenavit, Udin, Arul, Pandu Mie2nk, dan XKH) melihat matahari. "Lho kok masih bulat?" tanya salah seorang peserta Ziarah.
Memang melihat gerhana matahari itu tidak bisa secara langsung karena besarnya intensitas cahaya matahari. Intensitas cahaya matahari yang besar itu membuat kita tidak bisa melihat jelas bentuk matahari pada saat gerhana.
Cara melihat bentuk persis matahari saat gerhana adalah dengan menggunakan filter yang mampu mengurangi intensitas cahaya matahari. Salah satunya mungkin dengan kaca film, negatif film, atau keping CD. Jangan terlalu lama melihat matahari dengan mata telanjang karena bisa merusak retina mata.
Cara sederhana pun bisa dilakukan cukup dengan membuat lubang kecil (bisa kertas dilubangi atau kelingking yang dilingkarkan) serta kemudian dihadapkan pada matahari. Dengan menaruh selembar kertas putih sebagai alat penangkap proyeksi cahaya yang melewati celah atau lubang kecil tersebut maka kita bisa melihat citra proyeksi matahari. Artinya kita tidak melihat matahari secara langsung, melainkan kita hanya melihat proyeksi matahari pada kertas putih tersebut.
Cahaya yang melewati celah dedaunan pada pohon dan celah yang tercipta pada atap pun bisa memroyeksikan matahari di tanah. Cara inilah yang saya dapatkan dari pelajaran Fisika semasa sekolah dulu...
Dan berikut hasil jepretan gerhana matahari. Maaf cuma kamera VGA dari HP jadul....
Mataharinya jadi hitam karena intensitas cahaya yang terlalu besar.. Haha... Maaf