On The Spot

Ancaman PHK Massal


Liputan6.com, Jakarta: Dari Wall Street menuju Jakarta. Krisis keuangan global, kini menghantui para pekerja. Tak hanya buruh, para pekerja kantoran dan buruh migran pun sekarang juga resah. Tahun depan, krisis ini diperkirakan bakal mulai memukul sektor riil. Sejumlah perusahaan yang selama ini mengekspor barang dan jasa ke Amerika dan Eropa, terancam gulung tikar.

Ribuan buruh, hari ini mengepung Istana Negara. Aliansi Buruh Menggugat menuntut pemerintah mencabut surat keputusan bersama empat menteri. Tak hanya Ibu Kota, gelombang aksi penolakan juga terjadi di sejumlah daerah. Mereka cemas karena tahun depan ancaman pemutusan hubungan kerja atau PHK massal, saat ini sudah di depan mata. Tak hanya itu, Migrant Care memperkirakan bakal ada satu hingga satu setengah juta tenaga kerja Indonesia di Malaysia, Jepang, Korea Selatan, dan Taiwan, yang terancam PHK akibat krisis ini. Keresahan inilah yang mendorong para buruh kembali turun ke jalan.

Seberapa besar ancaman itu menghantui negeri ini? Buat mengupas masalah itu secara lebih jernih, tim Barometer mengundang Menteri Tenaga Kerja Erman Suparno dan Koordinator Aliansi Buruh Menggugat Anwar Ma`ruf. Tak tertinggal, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia Sofyan Wanandi, pengusaha muda Sandiaga Uno, pemerhati ekonomi Ari Perdana, serta Sjukur Sarto, Ketua Umum Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia. Dan terakhir Saepul Tavip, Ketua Dewan Penasihat Organisasi Pekerja Seluruh Indonesia.

"Yang kami takutkan adalah dengan adanya SKB (SKB empat menteri) ini, negara melalui pemerintah melepas tanggung jawab untuk melindungi buruh," ucap Anwar Ma`ruf. Persepsi ini lantas disanggah Menteri Erman. "SKB ini justru...supaya kelangsungan usaha dan kelangsungan bekerja terjamin," ujar Menteri Tenaga Kerja. "SKB empat menteri ini...ternyata juga tak menyelesaikan masalah, PHK tetap terjadi di mana-mana," kata Saepul Tavip.

Bagaimana pendapat narasumber lainnya? Semua itu dapat Anda simak dalam tayangan video Barometer edisi 3 Desember 2008.(ANS/Tim Liputan 6 SCTV)

sumber:
Liputan6.com

Entri Populer