Pemanasan Global Ternyata Rekayasa Ilmuwan?
George Monbiot, enviromentalist terkemuka mengatakan Phil Jones, Direktur the Climatic Research Unit (CRU) harus mengundurkan diri dari Unit Penelitian Iklim. Dari beberapa email yang bocor terungkap, para ilmuwan termasuk climatologist Amerika mengakui tidak dapat menjelaskan kurangnya bukti pemanasan global dalam beberapa tahun terakhir.
Dalam catatan lain, para peneliti Inggris juga memandang sebelah mata karya ilmuwan yang menentang pemanasan global sebagai sampah. Yang lain meminta tekanan pada reporter BBC ketika bukti tentang peningkatan suhu sejak 2001 sangat kurang.
Dalam salah satu pesan yang paling memberatkan, Profesor Jones tampak menanggapi kematian seorang yang skeptis pada perubahan iklim, dengan kata-kata “dengan cara yang aneh ini adalah berita gembira”.
Kebocoran itu telah menjadi hal besar yang memalukan bagi unit iklim di University of East Anglia yang merupakan pemimpin global di bidangnya. Meskipun tidak ada tanda-tanda bukti bahwa perubahan iklim tidak nyata, email itu menunjukkan peneliti telah memanipulasi data mentah dan mendiskusikan bagaimana cara menghindari permintaan pengungkapan fakta berdasarkan undang-undang Kebebasan Informasi.
Monbiot yang sering menulis tentang isu hijau, mengatakan dari kebocoran email itu terungkap potensinya bisa lebih merusak. "Aku sekarang yakin bahwa email itu adalah asli, dan aku kecewa dan sangat terguncang," katanya.
"Ada beberapa pesan yang tidak memerlukan penjelasan agar mereka tampak buruk. Ada bukti upaya untuk mencegah agar data ilmiah tidak dilepaskan, bahkan menghancurkan materi yang tunduk pada Kebebasan Informasi,” tambahnya.
Lebih buruk lagi, beberapa email menyarankan upaya untuk mencegah publikasi karya penentang perubahan iklim atau untuk mengeluarkan dari laporan oleh panel antarpemerintah menyangkut Perubahan Iklim. “Kepala unit, Phil Jones sekarang harus mengundurkan diri. Beberapa data yang dibahas dalam email harus dianalisis ulang. "
Bob Ward, seorang ahli iklim di London School of Economics dan Ilmu Politik, menuntut penyelidikan independen. 'Dari apa yang kulihat dari email, tidak ada pertanyaan baru yang diajukan koran-koran, tapi harus ada pemeriksaan ulang email," katanya.
Email yang muncul minggu lalu di sebuah situs Rusia itu tampaknya telah dicuri dari komputer server universitas itu. Profesor Jones menolak untuk berhenti dan menyangkal peneliti telah mengubah bukti untuk memperkuat kasus menyangkut perubahan iklim yang telah direkayasa. "Kami benar-benar didukung ilmu yang kami produksi di sini, di University of East Anglia dan telah ditinjau dan diterbitkan,” jelasnya.
Beberapa email, menurutnya, mungkin telah memilih kata-kata buruk dan dikirim dalam kondisi panas saat itu, ketika dirinya sedang frustrasi. Ia mengaku menyesal namun tidak menghapus email atau data apapun.
“Aku tidak akan pernah memanipulasi data satu bit pun. Aku akan menyangkal tuduhan itu satu demi satu. Universitas melakukan tinjauan independen pada keamanan data dan menanggapi permintaan pada kebebasan informasi,” tambahnya.(inilah.com)