On The Spot

Wah, Tinggi Anak Indonesia di Bawah Normal


http://www.jawaban.com/news/userfile/anak-anak-upload.jpg

Anak-anak Indonesia khususnya yang berusia sekolah dasar (6-12 tahun) ternyata memiliki rata-rata tinggi di bawah normal atau pendek dalam lima tahun terakhir. Hal ini disebabkan karena kurangnya asupan gizi yang penting bagi mereka.

Salah seorang ahli gizi di Indonesia, dr. Fiastuti Witjacksono, MS Sp GK, mengatakan bahwa masalah umum yang dialami masyarakat berkaitan dengan kesehatan anak adalah mereka biasanya kekurangan, kelebihan, dan salah gizi. Demikian pendapat Fiastuti yang dikutip kompas.com, Selasa 28 Juli 2009.

Fiastuti mengatakan berdasarkan survei Badan Pengawas Obat dan Makanan terhadap 4.500 sekolah di Indonesia, sekitar 45 persen jajanan yang dikonsumsi anak-anak tercemar bahan pangan mikrobiologi dan zat kimia. Oleh karenanya, dianjurkan kepada para orangtua untuk membawakan bekal bagi anak-anaknya ke sekolah dengan makanan yang sehat. Yang menjadi ukuran baik bagi makanan anak adalah makanan tersebut harus mengandung karbohidrat (45-65 persen), protein (10-25 persen), lemak (25-40 persen), serta vitamin dan mineral.

"Untuk anak yang masih di bangku SD seharusnya membawa bekal yang sehat ke sekolah. Selain membuat anak lebih kuat terhadap penyakit, juga menambah gizinya yang juga berpengaruh terhadap tinggi tubuh," kata Fiastuti.

Sebagai informasi, Untuk melihat tinggi badan anak yang ideal, orangtua bisa menggunakan rumus berikut: N = 10 + 2(N-1). Dimana "N" adalah umur si anak, angka 10 merumuskan jumlah berat badan anak normal pada 1 tahun pertama. Sedangkan angka 2 mengindikasikan jumlah berat badan anak yang normal setiap tahunnya.

Waduh repot nih urusannya kalo masalah makanan bergizi menjadi problematika bagi anak-anak Indonesia. Sepertinya perlu ada kerjasama dari berbagai pihak untuk mengatasinya. Mau membantu?

sumber:
http://www.jawaban.com/

Entri Populer