On The Spot

Didiagnosa Menderita Postpartum Psychosis, Ibu Tega Bunuh Bayi


http://www.conectique.com/i/art/adved_1248862902.jpg

Jangan abaikan kondisi tubuh dan jiwa Anda pasca melahirkan. Segera periksa jika Anda merasa mengalami perubahan dalam diri Anda, sebelum semuanya terlambat. Seorang ibu di Texas, Amerika Serikat, yang didiagnosa menderita postpartum psychosis dan schizophrenia (kelainan otak yang kronis, parah dan membuatnya tidak berfungsi) tega membunuh bayi yang baru dilahirkannya. Tak hanya itu, ia juga bahkan melukai dirinya sendiri dengan menusukkan pisau ke bagian dada dan perutnya.

Otty Sanchez, ditangkap atas tuduhan pembunuhan terhadap puteranya, Scott Wesley, setelah pihak kepolisian menemukan jasad sang bayi yang baru berusia 3.5 minggu itu di rumahnya. Kondisi bayi sangat mengenaskan, dia memotong bagian-bagian tubuh seperti jari-jari kaki dan kepala si bayi. Ketika polisi tiba di rumahnya, perempuan itu duduk di sofa dan menjerit-jerit mengatakan dia telah membunuh bayinya. Polisi kemudian menyita sebilah pedang, golok, dan sebuah pisau dapur.

Menurut pengakuan ibu tiga anak ini, dia mendengar suara-suara yang menyuruhnya untuk melakukan tindakan sadis tersebut.

"Dia bilang seseorang atau sesuatu menyuruhnya melakukan itu, dia mendengar suara-suara. Itu mendorong kami berkeyakinan bahwa dia mengalami semacam krisis mental," ujar juru bicara kepolisian San Antonio, Joe Rios.

Keterangan yang sama mengenai kondisi perempuan berusia 33 tahun itu juga diperoleh dari pihak keluarga. Saat proses pemulihan pasca melahirkan, pihak dokter mengatakan bahwa dirinya terserang infeksi. Dia diminta untuk menggunakan kateter selama seminggu. Namun kemudian dia didiagnosa mengalami postpartum setelah melihat perubahan emosionalnya.

Seminggu sebelum pembunuhan itu terjadi, kesehatan mentalnya semakin memburuk. Dia mengatakan sering mendengar bisikan-bisikan aneh ditelinganya. Berulang kali pula dia berujar ingin menemui seorang penasehat.

Meskipun keadaannya kini sudah membaik, namun dia masih harus berhadapan dengan hukum dan juga suaminya, Scott W. Buchholtz. Tak kuasa melihat kondisi anaknya yang tewas terbunuh, Scott pun menuntut sang istri.

“Dia adalah seorang yang baik hati dan saya masih ,mencintainya, tapi dia perlu membayar atas apa yang telah diperbuatnya,'' ungkap suaminya.

sumber:
http://www.conectique.com/

Entri Populer