On The Spot

Virus Ebola-Reston dari Babi Menjangkiti Empat Penduduk Filipina


Empat orang penduduk Filipina terjangkit virus Ebola-Reston. Pemerintah terkait menyatakan kemungkinan virus itu ditularkan dari babi-babi kepada manusia.

Para pejabat kesehatan Filipina mengatakan bahwa penemuan 4 kasus terbaru dari virus Ebola-Reston bukan suatu resiko kesehatan yang utama. Tetapi pemerintah sedang memperluas penyelidikannya dari orang-orang yang mungkin telah berhubungan dengan babi-babi yang sakit pada tempat-tempat peternakan babi yang telah ditempatkan di tempat karantina sejak Oktober 2008.

"Masih ada banyak pertanyaan-pertanyaan yang belum terjawab tentang virus ini. Kita di sini, di Filipina, sejauh ini sudah lima orang yang telah terjangkit virus dan mengembangkan anti-bodi menunjukkan bahwa virus itu dapat memasuki tubuh mereka. Tetapi mereka tidak mendapat masalah kesehatan yang berarti. Dengan demikian mereka dapat terlindungi dari virus,” ujar Julie Hall, petugas medis WHO yang bekerja di Filipina.

Virus Ebola sebelumnya ditularkan dari monyet kepada manusia tetapi ini adalah kasus yang pertama ditularkan dari babi.

Francisco Duque, Sekretaris Kesehatan Pilipina mengatakan: "ERV (Ebola Reston Virus) adalah dua masalah kesehatan yaitu binatang dan manusia. Kami tetap mengatakan, bahwa ini adalah suatu resiko yang rendah pada kesehatan manusia menyediakan ketentuan–ketentuan standar kesehatan pada penanganan binatang dan mengawasi persiapan makanan."

Sedikitnya 50 pekerja pada dua peternakan di Manila terpapar virus tetapi hanya seseorang yang diuji positif, tetapi tidak menunjukkan gejala-gejala apapun.

Empat kasus yang baru ditemukan pada orang-orang yang mungkin mempunyai kontak dengan babi-babi yang sakit, tetapi mereka juga tidak mempertunjukkan gejala-gejala apapun dari virus tersebut.

Berita dari infeksi virus itu membuat beberapa konsumen di Manila khawatir membeli daging babi.

Flor Coranez, seorang ibu rumah tangga berkata, "Kita mungkin bisa kena virus ini, bisa menyebar ke anak-anak. Kita mungkin berakhir di dalam rumah sakit, itu akan menyulitkan."

"Kami tidak makan daging babi lagi, virus ebola akan menyebar. Ayah saya berkata kita haruslah makan sayur-sayuran saja,” ujar Romeo Malinana, Pelajar yang berusia 10 tahun

Sungguh beruntung untuk industri daging, tidak setiap orang menghindari daging babi. Beberapa orang, seperti Arturo Tiston, sedang memperhatikan nasihat pemerintah itu bahwa daging babi masih aman untuk makan, sepanjang itu dimasak dengan baik.

"Virus itu tidaklah mematikan. Jika begitu, saya tidak akan makan daging babi. Namun sekarang, saya masih membelinya,” ujar Arturo Tiston, Pemilik Stan Sayur-sayuran

Pemerintah meminta kepada masyarakat untuk melaporkan kematian-kematian babi yang tidak wajar atau yang terkena penyakit, dan memperingatkan para konsumen untuk membeli daging babi hanya dari sumber yang mempunyai nama baik saja.

Dan departemen kesehatan sedang meminta usaha peternakan komersial maupun usaha peternakan di pemukiman penduduk untuk menerapkan cara mengelola peternakan yang aman untuk mencegah dan tercemarnya terjangkit dari virus Ebola-Reston. (Erabaru/sum)

Entri Populer