Orang Indonesia Lebih Suka Membuat Garasi Yang Lebih Mahal Daripada Mobilnya
Inilah ironisnya di negara kita atau lebih tepatnya kejadian dimana sebuah garasi lebih mahal dari sebuah mobil bisa kita saksikan di komplek-komplek perumahan terutama komplek perumahan menengah kebawah. Disinilah mirisnya saya yang setiap hari melewati jalan utama dikomplek perumahan terkadang saya harus jeli dalam memperhatikan kondisi jalan ketika akan melintas, mungkin bisa teman bayangin saya melihat mobil diparkir dibahu jalan komplek yang terkadang jalan komplek itu sendiri ga seberapa lebarnya paling banter lebarnya 3 sampai 5 meter tapi ya itu dia banyak penghuni komplek yang dengan seenaknya memarkir mobilnya dengan posisi jigjag alias dikiri ada dikanan ada.
Ibarat kata kita mau beli ayam pastinya kita nyiapin kandang ayam kan masa ditaruh dikamar mandi atau dikamar tidur kita kan ga etis, begitu juga ketika kita beli mobil otomatis kita siapin kandangnya alias garasinya tapi yang justru terjadi lahan buat parkir itu sendiri habis buat bangun kamar yang maju kedepan dan jadinya mobil yang dipunyai ditaruh dibahu jalan.
Ada suatu kejadian ketika ada mobil tamu lewat didepan sebuah rumah yang kebetulan tetangga saya, mobilnya terpaksa menabrak jemuran pakaian daripada menabrak mobil yang sedang diparkir oleh tetangga saya dan jadinya terjadi keributan kecil antara pemilik jemuran dan si tamu tadi.
Padahal kalo kita nyiapin sebuah garasi maka secara otomatis kita juga menyiapkan sebuah lahan buat tempat jemuran itu sendiri, tapi disinilah dilemanya sarana umum (jalan) yang harusnya jadi fasilitas buat orang-orang lalulalang malah dijadikan “Garasi terbuka”, selain itu para pengendara roda dua harus berhati-hati ketika melewati posisi mobil yang diparkir jigjag bisa bisa ketika melintas tiba-tiba muncul anak kecil berlari ketika pandangan terhalang oleh posisi mobil tersebut.
Semoga aja kedepannya banyak orang nyadar ketika kita membeli suatu barang otomatis sudah menyiapkan tempatnya bukan malah mengganggu orang lain, atau paling ga kalo emang mampu beli mobil kenapa ga sekalian nyari rumah baru yang ada lahan buat garasinya…..atau paling tidak nyadar diri kalo jalan raya bukan tempat “BOBO MOBIL ANDA“.