On The Spot

* ome


House of Representative Amerika Serikat menyetujui peraturanan "membeli barang Amerika" dalam paket stimulus ekonomi. Pada saat yang sama, Capitol Hill Visitor Center Amerika Serikat melarang penjualan souvenir "Made in China".
Dengan bertambah parahnya resesi ekonomi global, semua negara telah mengambil langkah-langkah untuk melindungi ekonomi dan lapangan kerja negaranya masing-masing. Rangsangan ekonomi yang disetuji oleh House of Representative Amerika Serikat pekan lalu, saat ini sedang dalam perdebatan di Senat.
4 Februari malam, Senat Amerika Serikat dengan pemungutan suara menolak menghapus ketentuan peraturan "membeli barang Amerika", namunsepakat diadakan sedikit perubahan, meminta dalam pelaksanaan ketentuan ini harus "sesuai dengan tanggung jawab Amerika Serikat di bawah perjanjian internasional"
Sebelum ini, Senat Amerika Serikat pada 28 Januari menyetujui program revitalisasi ekonomi 819 miliar dollar AS yang diusulkan Obama. Di antaranya aturan "membeli barang Amerika" menetapkan, penggunaan dana stimulus paket ekonomi, proyek publik harus menggunakan besi baja produksi Amerika Serikat. Aturan itu juga menyatakan bahwa segala seragam dan tekstil yang digunakan oleh Departemen Pengedalian Keamanan Transportasi Amerika Serikat harus sungguh-sungguh "Buatan Amerika." Program yang diserahkan ke Senat lebih lanjut memberikan suara, selain proyek "yang menggunakan baja dan hasil produksi lainnya semua berasal dari Amerika Serikat", bila tidak, tidak boleh menggunakan dana program stimulus ekonomi.
Produsen dan serikat pekerja di Amerika Serikat menyambut gembira terhadap ketentuan "membeli barang Amerika", namun Uni Eropa, Australia dan Kanada yang menjadi mitra perdagangan Amerika Serikat berkecamuk. Inggris dan Jepang dengan keras menentang, Uni Eropa dan Kanada juga mengkritik. Belakangan Gedung Putih mengatakan bahwa Pemerintah Amerika Serikat sedang memeriksa kembali bagian paket stimulus ekonomi yang menimbulkan kontroversial. Presiden Obama mengungkapkan bahwa dia tidak ingin melihat sebuah "perang dagang" meletus, dan juga tidak ingin hubungan dagang Amerika Serikat dan Eropa menjadi tegang.
Meskipun Obama dan negara sekutu menentang, Senat Amerika Serikat di bawah keinginan kuat masyarakat akhirnya menyetujui, menolak menghapus ketentukan "membeli barang Amerika". Senat pada 4 Februari dengan suara 65 banding 31, menolak perubahan yang diusulkan oleh Senator Partai Republik John McCain. McCain yang mengusulkan bahwa dalam program revitalisasi ekonomi sebesar 900 miliar dollar AS, hapus kata ketentuan "membeli barang Amerika" yang kontroversial.
Anggota inti yang mendukung program ini, terutama adalah Partai Demokrat negara bagian yang kena dampak krisis ekonomi, mereka mengharapkan suatu kepastian anggaran untuk menghidupkan kembali ekonomi tidak akan mengalir ke luar negeri.
Namun, Senat masih membuat beberapa konsesi terhadap Kanada dan Uni Eropa. Senat dengan keputusan suara menyetujui, jika tidak melanggar kewajiban Amerika dalam perjanjian internasional, boleh menggunakan ketentuan "membeli barang Amerika". Perubahan ini membuat Kanada, Uni Eropa dan sebagian mitra dagang Amerika, menikmati kekebalan. Kanada dan Uni Eropa menyambut gembira atas perubahan Senat.
Berbagai negara membatasi produk import, produk China mulai dipagari
Analisis pengamat mengatakan, setelah krisis keuangan lewat, berbagai negara akan memasuki masa pemulihan ekonomi, yang pertama adalah harus mendukung sektor riil ekonomi domestik. Ketika Perdana Menteri China Wen Jiabao sedang mengunjungi Eropa beberapa hari lalu juga mengatakan bahwa "China hanya bisa mengurusi diri sendiri, tidak mampu mengurusi dunia".
"Kyodo News" Jepang pada 27 Januari melaporkan, World Trade Organization pada 26 Januari dalam sebuah artikel mengungkapkan bahwa sejak musim semi tahun lalu, karena krisis keuangan perekonomian membuat dunia dalam depresi berat, total 22 negara dan wilayah yang mengambil langkah-langkah meningkatkan tarif untuk membatasi import, mendukung industri dalam negeri dan tindakan lainnya yang berdampak terhadap perdagangan.
Dengan berkembangnya proteksionisme perdagangan secara global, produk China sedang mengalami nasib dipagarin. Menurut laporan "International Herald Tribune", pada awal Februari, model Amerika Capitol Hill "Made in China", produk salinan Konstitusi Amerika Serikat dan souvenir lainnya dilarang dijual di Capitol Hill Visitor Center. Penanggung jawab Komite Manajemen Capitol Hill bersikeras, pengunjung yang kembali dari Capitol Hill, jika membawa souvenir bertanda "Made in China" sangat bersalah.
Pada saat yang sama, Uni Eropa pada tanggal 31 Januari mengumumkan menarik 87 persen pajak anti dumping terhadap Fastening part dari China, ini membuat ratusan perusahaan Fastening parts di China paling sedikit dalam 5 tahun tidak bisa hadir di pasar Eropa. Selain itu, menurut laporan India "Economic Times" Pemerintah India melarang mainan dari China selama 6 bulan, larangan tersebut kemungkinan akan diperpanjang menjadi permanen. Pemerintah Brazil pada tanggal 27 Januari juga mengumumkan akan menerapkan sistem perizinan untuk produk mainan, sepatu, pakaian dan kamera, termasuk 24 jenis produk impor, beberapa produk China mungkin akan terpengaruh.

sumber:
http://www.erabaru.or.id


Entri Populer