Konflik Internal Rusia Mengancam Status Putin
Tsunami keuangan telah menggoyang kekuasaan yang tak tergoyangkan dari Perdana Menteri Rusia Vladimir Putin. British Daily Telegraph melaporkan pada tanggal 31 Janurari, resesi ekonomi telah mengundang protes nasional anti-pemerintah di Rusia, mereka mendesak agar Putin turun. Putin juga menghadapi tentangan secara terbuka dari pejabat pemerintah berkuasa yang belum pernah dialaminya selama sembilan tahun kekuasaannya, krisis ekonomi juga telah menyulut persaingan untuk berkuasa antara dia dan penggantinya sendiri Presiden Medvedev.
Demonstrasi Anti Pemerintah Tersebar dari Timur ke Barat
Diperkirakan selama dua bulan sebelumnya di Rusia sudah ada satu juta orang yang menganggur, dan tahun ini nilai pertumbuhan ekonomi diprediksi turun 8%, ditambah lagi dengan Rubel yang terus didevaluasi, skala krisis ekonomi telah menimbulkan kerusuhan sosial yang pertama kalinya dalam hampir empat tahun belakang, ini membuat Kremlin mulai merasa gelisah. Yang mereka khawatirkan adalah gelombang demo anti-pemerintah yang pada bulan Desember tahun lalu dimulai dari Vladivostok telah menjalar ke luar dan dengan cepat telah ditulari warna politik, pemimpinnya adalah Partai Komunis Rusia yang pada masa lalu enggan secara terbuka mengkritik Putin, serta sebuah gerakan akar rumput baru yang disebut "Tiger".
Di Vladivostok dan ibu kota Moskow, tanggal 30 ada beberapa ribu orang melakukan demonstrasi di seluruh negara, meneriakkan slogan "Putin turun", menyatakan ketidakpuasan mereka terhadap kebijakan ekonominya, ada puluhan demonstran di Moskow telah ditangkap, termasuk Rakhmonov pemimpin partai politik yang dilarang "Nasional Bolshevik Party".
Seorang nara sumber yang dekat dengan Kremlin mengungkapkan, di Timur Jauh setidaknya ada dua pejabat senior menolak untuk melaksanakan perintah, menolak menggunakan kekuatan bersenjata untuk membubarkan demonstrasi anti-pemerintah, hingga memaksa pemerintah pusat mengirim polisi anti huru-hara dari Moskow. Pejabat menolak perintah ini membuat Putin jadi geram, ia memberi petunjuk agar First Deputy Chief of Staff Arkadii Sukov menggantikan Mayor Jenderal Nikolayev Menteri Urusan Dalam Negeri Provinsi Primorsky, Nikolayev menolak turun dengan ancaman membongkar bobrok dan korup dalam internal Kremlin.
Hubungan Medvedev dengan Putin Memburuk
Tindakan yang menentang Putin secara terbuka di Rusia hampir tidak pernah terdengar, dan menurut informasi Presiden Medvedev juga mendukung Nikolayev. Sumber informasi menyebutkan, "Dalam masalah ini Medvedev dan Putin terjadi konflik, dan situasinya sudah semakin serius."
Menurut sumber informasi, hubungan antara Medvedev dan Putin mulai memburuk dalam beberapa pekan ini, konflik antar keduanya mungkin berencana mengancam Putin menyerahkan kekuasaannya dan terus berkuasa. Medvedev yang selama ini selalu mendengar Putin, telah melakukan pembentukan sebuah kelompok kecil dasar otoritas yang independen namun penting, rumor yang beredar bahkan Sukov juga mendukungnya.
Status Big Brother Putin Goyang
Putin yang mengandalkan komitmen stabilitas keuangan dan pertumbuhan ekonomi mencari dukungan publik, dan mengkonsolidasi kekuasaan politik, tetapi tsunami keuangan membuatnya sulit untuk menjaga kesejahteraan ekonomi, kekuasaan dan pengaruh juga goyang, walaupun Putin dalam jajak pendapat yang terbaru ini masih mendapat dukungan 83%, namun seorang diplomat Barat mengatakan, "Krisis keuangan ini telah memberikan Medvedev sebuah tantangan untuk menyingkirkan Putin secepatnya", "Putin dapat dikatakan sudah bukan bos yang merajarela lagi."(lim)