Obama dan Gaza
Liputan6.com, Washington DC: Pelantikan Presiden Amerika Serikat kali ini begitu penting. Sebab, dunia saat ini sedang menghadapi krisis di Timur Tengah, pascapenyerbuan Israel atas Jalur Gaza. Bagi banyak orang di dunia, Barack Hussein Obama adalah harapan bagi adanya perubahan di dunia. Salah satunya, masyarakat dunia hendak melihat cara Obama menyelesaikan konflik Israel-Palestina yang berusia ratusan tahun.
Hingga saat ini kawasan Jalur Gaza, Palestina, masih dalam suasana mencekam dan memedihkan. Banyak orang masih mengais-ngais sisa makanan dan baju yang tersisa. Agresi militer Israel atas Gaza memang menimbulkan penderitaan dan kehancuran luar biasa di Gaza. Melihat begitu banyak korban jiwa maupun cedera serta kerusakan dahsyat akibat agresi militer Israel, sejumlah warga Rafah dan Gaza berpendapat siapa pun presiden AS tidak akan lepas dari lobi Israel. Artinya, Obama tak menarik simpati lagi bagi mereka, terutama sejak Israel melancarkan agresi militer menjelang akhir tahun 2008. Sebagian besar masyarakat di dunia Arab pun menyangsikan Obama akan membawa perubahan.
Jika di Gaza suasana mencekam dan penuh pesimisme, sebaliknya di Washington DC, mayoritas warga Amerika Serikat antusias menyambut pelantikan presiden baru mereka, Barack Obama. Tiga sampai empat juta orang menghadiri upacara pelantikan Obama di Washington DC, Selasa (20/1), sebagai Presiden ke-44 AS. Inilah presiden yang dianggap akan mampu membawa Amerika keluar dari krisis. "Amerika akan berubah...Saya kira, Obama akan membawa Amerika kembali ke zaman sebelum Bush (Presiden George Walker Bush), paling tidak," ucap Bambang Harymurti, wartawan senior Majalah Tempo.
Menurut Bambang Harymurti, penarikan mundur pasukan Israel dari Gaza pun mempunyai arti. "Karena Israel mau tidak mau harus menghormati pelantikan Obama," kata dia. Lain lagi pendapat Azyumardi Azra. "Sebab sekarang ini perdamaian antara Israel dengan Palestina sangat tergantung pada Amerika. Tidak ada kekuatan lain yang bisa memaksa Israel kecuali Amerika...Amerika faktor utama," ujar cendekiawan muslim yang juga pakar Timur Tengah.
Bagaimana ulasan lebih lanjut mengenai arah kepemimpinan Obama, bagi negerinya dan dunia? Apa pula dampak krisis Timur Tengah dan kehadiran Obama bagi Indonesia? Dan yang terpenting, saksikan detik-detik pelantikan dan pidato Obama sebagai Presiden ke-44 AS dalam tayangan video Barometer edisi 20 Januari 2009. Apalagi, dalam pidato pertamanya sebagai presiden, Obama sama sekali tidak menyinggung masalah Gaza.(ANS/Tim Barometer SCTV)
http://www.liputan6.com/progsus