Makan Sambil Berbicara
Hmm... Mungkin sebagian besar dari kita pernah atau bahkan selalu saja melakukannya saat sedang makan. Malahan acara berbicara sambil makan atau makan sambil bicara ini pun dengan rutin bisa kita nikmati di layar kaca televisi kita masing-masing (jika kita punya tivi dan pas menontonnya hehe), coba tanya aja sama bapak yang satu ini.....
Makan dan berbicara adalah satu aktivitas yang mirip, sejenis, tapi sungguh sangat berbeda satu sama lainnya. Pada saat makan dan berbicara ini kita sama-sama melakukan kegiatan membuka dan mengatupkan (rongga) mulut dengan irama tertentu. Sementara saat makan, di dalam rongga mulut kita terisi makanan, dan dengan bantuan air liur kita mengunyah dan melumat makanan agar menjadi lunak sehingga nantinya akan mudah dicerna dalam lambung dan usus kita. Dan saat menelan makanan saluran pencernaan akan terbuka sementara saluran pernapasan untuk sementara tertutup. Sementara itu, saat berbicara kita membuka dan mengatupkan rongga mulut dengan tujuan melafalkan sebuah bunyi yang membentuk sebuah kata lalu akan menjadi sebuah kalimat, dan normalnya saluran pencernaan akan tertutup.
Yup, jika kita mendengarkan petuah-petuah dari orang tua jaman dulu, apalagi anda yang mengaku sebagai orang jawa, aktivitas berbicara sambil makan ini adalah sebuah hal yang konon tabu dilakukan... Oleh karena itu, jangan biasakan makan sambil berbicara, karena selain tidak sedap dipandang mata, juga salah-salah bisa menyebabkan sariawan karena tanpa sengaja lidah atau bagian rongga mulut kita tergigit saat kita mengunyah sambil berbicara ini. Atau konyolnya akan ada air liur dan makanan yang melompat saat kita melakukan dua kegiatan secara bersama-sama ini, makan dan ngobrol. Tentu bukan suatu hal yang lucu jika air liur atau makanan yang sedang kita makan meluncur ke muka orang yang kita ajak ngobrol tadi hahahahaha. Bisa jadi aktivitas berbicara ini malah mengganggu sakralnya kegiatan makan dan menyebabkan kita tidak bisa menguyah makanan dengan sempurna karena kita harus berbagi aktivitas dengan mulut yang sedang sibuk melafalkan kata per kata tadi.
Jika aktivitas makan itu dilakukan bersamaan dengan aktivitas bicara atau bahkan tertawa terbahak-bahak dapat menyebabkan makanan masuk ke saluran pernapasan sehingga kita tersedak saat makan. Karena wajarnya sih saat kita menelan makanan, saluran pernapasan ke paru-paru akan tertutup dengan otomatis. Namun jika saat menelan makanan itu diselingi dengan acara ngobrol sana ngobrol sini, maka saluran pernapasan pun tidak akan tertutup secara sempurna, sehingga menyebabkan sebagian makanan kita tersesat dan selonongboy di tenggorokan hehehehe....
Makanya, biar tidak tersedak, lain kali kalau mulut sedang penuh dengan makanan... Jangan bicara dulu!! Tunggu deh sampai mulut sudah kosong dan makanan sudah tertelan masuk ke lambung...Baru deh lanjutkan bicaranya.... Ok???
NB: Manteb nih artikel buat si Tuti-tutian yang ngakunya jago makan itu hehe... Si Jiewa si tukang jepret segala jenis makanan itu yang ngakunya wisatawan kuliner itu... dan buat semuanya deh yang doyan makan... Buat himbauan aja... Hati-hati kalau makan...!!
Artikel Terkait:
Budaya Makan di Arab Saudi
Makan dan berbicara adalah satu aktivitas yang mirip, sejenis, tapi sungguh sangat berbeda satu sama lainnya. Pada saat makan dan berbicara ini kita sama-sama melakukan kegiatan membuka dan mengatupkan (rongga) mulut dengan irama tertentu. Sementara saat makan, di dalam rongga mulut kita terisi makanan, dan dengan bantuan air liur kita mengunyah dan melumat makanan agar menjadi lunak sehingga nantinya akan mudah dicerna dalam lambung dan usus kita. Dan saat menelan makanan saluran pencernaan akan terbuka sementara saluran pernapasan untuk sementara tertutup. Sementara itu, saat berbicara kita membuka dan mengatupkan rongga mulut dengan tujuan melafalkan sebuah bunyi yang membentuk sebuah kata lalu akan menjadi sebuah kalimat, dan normalnya saluran pencernaan akan tertutup.
Yup, jika kita mendengarkan petuah-petuah dari orang tua jaman dulu, apalagi anda yang mengaku sebagai orang jawa, aktivitas berbicara sambil makan ini adalah sebuah hal yang konon tabu dilakukan... Oleh karena itu, jangan biasakan makan sambil berbicara, karena selain tidak sedap dipandang mata, juga salah-salah bisa menyebabkan sariawan karena tanpa sengaja lidah atau bagian rongga mulut kita tergigit saat kita mengunyah sambil berbicara ini. Atau konyolnya akan ada air liur dan makanan yang melompat saat kita melakukan dua kegiatan secara bersama-sama ini, makan dan ngobrol. Tentu bukan suatu hal yang lucu jika air liur atau makanan yang sedang kita makan meluncur ke muka orang yang kita ajak ngobrol tadi hahahahaha. Bisa jadi aktivitas berbicara ini malah mengganggu sakralnya kegiatan makan dan menyebabkan kita tidak bisa menguyah makanan dengan sempurna karena kita harus berbagi aktivitas dengan mulut yang sedang sibuk melafalkan kata per kata tadi.
Jika aktivitas makan itu dilakukan bersamaan dengan aktivitas bicara atau bahkan tertawa terbahak-bahak dapat menyebabkan makanan masuk ke saluran pernapasan sehingga kita tersedak saat makan. Karena wajarnya sih saat kita menelan makanan, saluran pernapasan ke paru-paru akan tertutup dengan otomatis. Namun jika saat menelan makanan itu diselingi dengan acara ngobrol sana ngobrol sini, maka saluran pernapasan pun tidak akan tertutup secara sempurna, sehingga menyebabkan sebagian makanan kita tersesat dan selonongboy di tenggorokan hehehehe....
Makanya, biar tidak tersedak, lain kali kalau mulut sedang penuh dengan makanan... Jangan bicara dulu!! Tunggu deh sampai mulut sudah kosong dan makanan sudah tertelan masuk ke lambung...Baru deh lanjutkan bicaranya.... Ok???
NB: Manteb nih artikel buat si Tuti-tutian yang ngakunya jago makan itu hehe... Si Jiewa si tukang jepret segala jenis makanan itu yang ngakunya wisatawan kuliner itu... dan buat semuanya deh yang doyan makan... Buat himbauan aja... Hati-hati kalau makan...!!
Artikel Terkait:
Budaya Makan di Arab Saudi