Jalan yang Menakjubkan di Terowongan Guoliang
Apakah anda seorang pecinta alam? Pernahkah anda melintasi medan yang sangat berat dan menantang? Atau anda seorang yang memiliki hobi jalan-jalan? Rasanya sangat cocok untuk anda mengunjungi tempat ini.
Yup, silahkan langsung saja menuju terowongan Guoliang yang terletak di provinsi Hunan, China. Jika anda tidak tahu di mana letaknya, anda bisa lihat lokasinya di Google Maps atau Google Earth.
Gambar lebih lengkap bisa anda lihat di sini. (31 foto)
Terowongan ini terletak di wilayah pegunungan dengan tingkat kemiringan lebih dari 60 derajat. Saat kita melintasi terowongan ini kita dapat menyaksikan pemandangan yang mungkin bisa memacu adrenalin kita dan membuat merinding. Bayangkan saja, tepi jalan ini langsung berbatasan dengan maut. Ya benar! Kematian! Bagaimana tidak, di sisi jalan ini terbentang jurang menganga dengan kedalaman lebih dari 1000 meter, sementara di sisi yang lain adalah tebing curam dengan tingkat kemiringan lebih dari 60 derajat. Roda kendaraan meleset sedikit saja, nyawa taruhannya. Mengantuk sekejap pun kematian resikonya. Ngebut? Benjut! Hmm... Benar-benar menantang nyali....
Berikut ini kutipan artikel tentang terowongan Guoliang di provinsi Hunan, China ini yang saya comot dari sebuah situs berita China yang sudah saya terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia:
Konon kendaraan yang melintasi kawasan ini jika ingin selamat harus dikemudikan oleh orang lokal Trenggalek atau sekitarnya yang hafal betul rute jalan ini. Pernah kejadian rombongan pengantin terjerumus masuk ke dalam jurang karena pengemudinya tidak hafal jalan tersebut.
Entahlah, namanya juga cerita dari mbah-mbahku.
Yup, silahkan langsung saja menuju terowongan Guoliang yang terletak di provinsi Hunan, China. Jika anda tidak tahu di mana letaknya, anda bisa lihat lokasinya di Google Maps atau Google Earth.
Terowongan ini terletak di wilayah pegunungan dengan tingkat kemiringan lebih dari 60 derajat. Saat kita melintasi terowongan ini kita dapat menyaksikan pemandangan yang mungkin bisa memacu adrenalin kita dan membuat merinding. Bayangkan saja, tepi jalan ini langsung berbatasan dengan maut. Ya benar! Kematian! Bagaimana tidak, di sisi jalan ini terbentang jurang menganga dengan kedalaman lebih dari 1000 meter, sementara di sisi yang lain adalah tebing curam dengan tingkat kemiringan lebih dari 60 derajat. Roda kendaraan meleset sedikit saja, nyawa taruhannya. Mengantuk sekejap pun kematian resikonya. Ngebut? Benjut! Hmm... Benar-benar menantang nyali....
Berikut ini kutipan artikel tentang terowongan Guoliang di provinsi Hunan, China ini yang saya comot dari sebuah situs berita China yang sudah saya terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia:
... ada dua cara untuk sampai ke desa tersebut. Yang pertama adalah mendaki Tianti yaitu jalan berbentuk tangga yang membelah gunung berbatu-batu, sedangkan yang lain melewati terowongan Guoliang.Saya jadi teringat kampung halaman saya di Trenggalek. Ada jalan sejenis dengan jalan di China tersebut di pegunungan Trenggalek yaitu jalan Trenggalek-Pacitan dan Trenggalek-Ponorogo. Di sisi jalan juga membentang jurang yang lumayan dalam dengan jalan yang meliuk-meliuk ke kanan kiri seperti ular, dan naik turun.
Kami memilih untuk lewat terowongan. Duduk di samping pegemudi tua, saya mujur mendengarkan cerita-cerita tentang terowongan tersebut.
Sebelum tahun 1972, jalan yang dipahat dari batu-batu gunung ini dulu biasa menjadi satu-satunya akses yang menghubungkan desa dengan dunia luar. Lalu orang-orang di desa itu memutuskan untuk menggali terowongan melewati jurang berbatu-batu.
Dipimpin oleh Shen Mingxin, pemimpin desa tersebut, orang-orang lantas menjual kambing dan hasil bumi mereka untuk membeli palu dan alat baja. Tiga belas orang kuat di desa tersebut memulai proyek pembangunan jalan.
Diperlukan waktu lima tahun untuk menyelesaikan terowongan sepanjang 1.200 meter dengan lebar jalan sekitar 4 meter dan tinggi terowongan 5 meter. Beberapa warga desa itu tewas dalam proses pembuatan terowongan ini. Pada 1 Mei 1977, terowongan dibuka untuk umum.
Pada saat saya membayangkan seperti apa bentuk terowongan ini, mobil van yang saya tumpangi memulai pendakian yang sangat curam.
Saya mengamati dan tidak bisa memejamkan mata, begitu indah!
Konon kendaraan yang melintasi kawasan ini jika ingin selamat harus dikemudikan oleh orang lokal Trenggalek atau sekitarnya yang hafal betul rute jalan ini. Pernah kejadian rombongan pengantin terjerumus masuk ke dalam jurang karena pengemudinya tidak hafal jalan tersebut.
Entahlah, namanya juga cerita dari mbah-mbahku.