Warna Mobil Pengaruhi Tingkat Keiritan BBM
Pemilihan warna mobil ternyata berpengaruh pada penghematan bahar bakar. Hal itu dipertegas hasil penelitian Departemen Teknologi Energi Lingkungan Universitas Berkeley. Mereka mempublikasikan studi baru yang menyatakan jika mobil-mobil berwarna cerah memiliki efisiensi bahan bakar 2 persen lebih baik dibandingkan mobil berwarna gelap.
Seperti dilansir Green Autoblog, Minggu 6 November 2011, hasil penelitian itu menjelaskan warna-warna terang, seperti putih dan silver, mampu memantulkan cahaya matahari hingga 60 persen, sementara warna hitam atau warna lebih gelap hanya mampu memantulkan cahaya 5 persen.
Dalam uji coba yang dilakukan para peneliti, setelah dijemur di bawah terik matahari selama satu jam, atap mobil berwarna silver memiliki temperatur yang lebih dingin dibanding mobil berwarna hitam. Kedua warna tersebut berselisih temperatur hingga 26 derajat Celsius. Sedangkan perbedaan suhu udara di dalam kabin berselisih sekitar 5-8 derajat Celsius.
Dari sinilah konsumsi bahan bakar dapat dipengaruhi. Mobil dengan warna terang tentunya memiliki kabin lebih dingin dibanding mobil gelap. Otomatis ini mempengaruhi kinerja perangkat penyejuk udara menjadi lebih ringan dan efisien untuk menurunkan suhu udara kabin menjadi 25 derajat Celsius, karena hanya membutuhkan waktu 30 menit (sesuai performa standar industri untuk AC kendaraan).
Para peneliti juga menyebutkan mobil dengan warna silver dapat mengurangi tingkat konsumsi bahan bakar dengan jarak tempuh sekitar 0.187 km/liter atau 2 persen.
Berbekal informasi ini, para produsen mobil pun mulai membatasi penyediaan warna-warna gelap pada model-model mobil bertema eco. Antisipasi lainnya untuk mengurangi panas dan meningkatkan efisiensi bahan bakar kendaraan adalah penggunaan kaca film. Pangkalan Berita Unik
( Sumber: http://otomotif.vivanews.com/news/read/261823-warna-mobil-pengaruhi-tingkat-keiritan-bbm )
Seperti dilansir Green Autoblog, Minggu 6 November 2011, hasil penelitian itu menjelaskan warna-warna terang, seperti putih dan silver, mampu memantulkan cahaya matahari hingga 60 persen, sementara warna hitam atau warna lebih gelap hanya mampu memantulkan cahaya 5 persen.
Dalam uji coba yang dilakukan para peneliti, setelah dijemur di bawah terik matahari selama satu jam, atap mobil berwarna silver memiliki temperatur yang lebih dingin dibanding mobil berwarna hitam. Kedua warna tersebut berselisih temperatur hingga 26 derajat Celsius. Sedangkan perbedaan suhu udara di dalam kabin berselisih sekitar 5-8 derajat Celsius.
Dari sinilah konsumsi bahan bakar dapat dipengaruhi. Mobil dengan warna terang tentunya memiliki kabin lebih dingin dibanding mobil gelap. Otomatis ini mempengaruhi kinerja perangkat penyejuk udara menjadi lebih ringan dan efisien untuk menurunkan suhu udara kabin menjadi 25 derajat Celsius, karena hanya membutuhkan waktu 30 menit (sesuai performa standar industri untuk AC kendaraan).
Para peneliti juga menyebutkan mobil dengan warna silver dapat mengurangi tingkat konsumsi bahan bakar dengan jarak tempuh sekitar 0.187 km/liter atau 2 persen.
Berbekal informasi ini, para produsen mobil pun mulai membatasi penyediaan warna-warna gelap pada model-model mobil bertema eco. Antisipasi lainnya untuk mengurangi panas dan meningkatkan efisiensi bahan bakar kendaraan adalah penggunaan kaca film. Pangkalan Berita Unik
( Sumber: http://otomotif.vivanews.com/news/read/261823-warna-mobil-pengaruhi-tingkat-keiritan-bbm )