On The Spot

Kongres Luar Biasa (KLB) Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) di Solo, 9 Juli 2011, akan digelar dalam suasana berbeda dari kongres sebelumnya. Pasalnya, sejumlah gadis cantik akan mendampingi interuptor saat mendapat kesempatan berbicara.

"Setiap interuptor akan didampingi dua gadis cantik di sisi kanan dan kiri saat berbicara," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta Drs Purnomo Subagyo kepada wartawan di kantornya Solo, Rabu.

Para gadis itu, kata Purnomo, sebenarnya ditugaskan mengatur lalu lintas mikrophone tanpa kabel bagi peserta kongres yang ingin menyampaikan pendapat.

Sebagian dari gadis-gadis itu pernah menyandang gelar Putri Solo. Mereka akan mengenakan busana model 'kemben' dan lainnya memakai busana adat Jawa lengkap.

Ketika para gadis itu menyerahkan microphone kepada peserta kongres yang melakukan interupsi, mereka sekaligus ditugasi untuk mengapit para interuptor di kiri dan kanannya.

Demikian juga pada titik-titik mikrophone yang bersifat tetap, ditempatkan dua hingga empat gadis sebagai pendamping peserta yang akan berbicara.

"KLB PSSI ini diselenggarakan di Solo yang nota bene Kota Budaya, mesti ada nuansa budaya sekaligus memberi suasana lain selama KLB berlangsung," kata Purnomo kepada Antara.

Menyinggung tentang kirab untuk memeriahkan KLB PSSI, Purnomo mengatakan, terjadi perubahan karena kehadiran peserta KLB yang diperkirakan tidak bersamaan.

"Semula kirab digelar di jalan raya sekitar Hotel Sunan tempat berlangsungnya KLB PSSI, tetapi terjadi perubahan , kirab hanya dilangsungkan di dalam hotel," katanya.

Kirab tersebut akan diikuti barisan korps musik Keranton Kasunanan Surakarta, prajurit tradisional Jaga Tirta, Paguyuban Putra Putri Solo, Laskar Wanita mengenakan pakaian kemben serta Solo Batik Carnival (SBC), yang berangkat dari lobi Hotel Sunan menuju arena KLB.

Barisan tersebut hanya mengantar para peserta kongres memasuki arena menjelang acara pembukaan, kata Purnomo. (Foto: tribunnews.com)



sumber