Kisah Mantan Germo yang Menjadi Politisi ( Berjuang Melawan Korupsi ) di Thailand
Chuvit Kamolvisit dikeliling perempuan (Foto: AP) |
Chuvit Kamolvisit merasa dirinya pantas untuk memimpin negaranya dalam perang melawan korupsi. Dirinya pun merasa yakin dapat meraih kursi di parlemen pada pemilihan umum Minggu 3 Juli mendatang.
Mantan Raja Panti Pijat tersebut, menilai rakyat saat ini jengah dengan politisi hipokrit yang banyak beredar di Thailand.
"Politisi layaknya popok, mereka perlu diganti. Jika tidak, maka politik (di Thailand) akan terus kotor," ungkap Chuvit seperti dikutip Associated Press, Selasa (28/6/2011).
Langkah Chuvit ini bukanlah lelucon sama sekali. Dirinya pernah memenangkan kursi parlemen pada 2005 silam, namun keanggotaannya dibatalkan karena dianggap belum lama menjadi anggota partainya saat itu. Ia bahkan sempat mencalonkan diri sebagai Gubernur Bangkok dua kali, dan meraih urutan ketiga.
Tetapi dalam kampanye terakhirnya sebagai gubernur, reputasi Chuvit langsung merosot setelah memukul seorang pembawa acara. Saat itu pembawa acara tersebut mengajukan pertanyaan yang tidak disukai Chuvit, ia pun memukul dan menendangnya hingga terjatuh.
"Saat saya memasuki era politik, saya tidak sadar hal itu merupakan sesuatu hal yang kotor bahkan untuk saya (sebagai bekas germo)," tutur Chuvit. "Politik layaknya sebuah perjudian, anda tahu bisa kehilangan semua uang tetapi saja melanjutkannya," cetusnya.
Bila terpilih sebagai anggota parlemen saat ini, Chuvit bersumpah tidak akan bergabung dengan koalis pemerintah. Dirinya akan berdiri sendiri sebagai wakil independen yang anti-korupsi, tidak peduli bagaimana nanti hasil yang akan didapatkannya.
Perlawanan Chuvit terhadap korupsi di Thailand dimulai pada 2003 lalu. Saat itu bisnis seks miliknya terancam dirazia oleh polisi. Dirinya pun membayar suap kepada pihak keamanan agar bisnisnya tidak turut dirazia.
Namun pada akhirnya, deretan panti pijat serta rumah bordil miliknya tetap diratakan dengan tanah. Dia pun melawan balik dengan membuktikan suap yang dia beri kepada polisi.
Kasus ini pun menjadi skandal kontroversial yang mengguncang Thailand. Sejak saat itu ia bermain sebagai pahlawan yang melawan korupsi di Thailand.
sumber