Warga Bandung Heboh, Sumur Bor Semburkan Api
Hingga kini api yang menyembur ke permukaan dari pipa setebal 3/4 inci tersebut masih terjadi. Petugas kepolisian yang datang ke lokasi kejadian setelah mendapat laporan dari warga, langsung memberikan garis pembatas untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Aparat musyawarah pimpinan kecamatan (muspika) Banjaran pun mengumumkan kepada warga agar tak perlu mengkhawatirkan kejadian tersebut. Usai shalat Jumat bersama, Camat Banjaran Iman Irianto, Kapolsek Banjaran AKP Mochammad Darkan, dibantu Danramil dan ulama serta dari Dinas Sumber Daya Air dan Pertambangan Energi (Sdape) Kabupaten Bandung memberikan penjelasan kepada masyarakat setempat.
Kepala Bidang Pertambangan dan Energi Dinas Sdape Kabupaten Bandung, Kawaluddin menjelaskan, fenomena munculnya gas alam sudah beberapa kali terjadi di wilayah Kabupaten Bandung. Sebelum kejadian ini pun, pernah pula kejadian serupa di Kecamatan Pameungpeuk dan Rancaekek.
”Dari pipa itu menyembur gas metan. Ketika gas itu menyembur ke permukaan, dia bereaksi dengan zat lainnya seperti oksigen dan cuaca yang sedang panas, maka terjadilah api,” terang Kawaluddin di lokasi kejadian, Jumat (19/6).
Menurut Kawal, terjadinya semburan gas dan api dengan unsur kimia CH4+CO2+h2O dan panas itu terjadi lantaran timbunan sampah-sampah organik yang berada di dalam bumi. Hal ini menurutnya wajar lantaran di jaman purbakala, Bandung dikenal sebagai danau purba.
”Kami bisa mempertanggungjawabkan hal ini dan kami berharap warga tidak terlalu khawatir atas fenomena alam ini karena sifat gas metan tidak berbahaya dan tidak akan menimbulkan ledakan,” tandas Kawal.
Dia memperkirakan semburan gas tersebut biasanya akan terus terjadi maksimal dalam tujuh hari, tergantung kandungan gas yang ada di dalamnya.
Ditemukannya semburan gas itu berawal ketika Budi (38) seorang pengebor sumur tengah mengerjakan saluran pipa sumur air milik majikannya bersama Yayang, (15) dan Herman (17). Pengerjaannya dilakukan sejak Senin (15/6) dengan rencana ke dalaman lebih dari 25 meter.
”Namun setelah mencapai kedalaman sekitar 26 meter tadi siang sekitar pukul 13.00 WIB, saya dikagetkan dengan suara gas di dalam pipa. Selain itu terdengar juga suara gelembung, namun tidak keluar air. Justru anehnya tiba-tiba dari pipa tersebut keluar semburan api," tutur Budi.
Setelah keluar semburan api, Budi bersama dua pekerja lain mencoba untuk memadamkannya. Namun tak lama kemudian, semburan api kembali keluar dari pipa tersebut. Budi mengaku telah menjalani profesi sebagai penggali sumur pipa air selam 28 tahun. Namun warga Desa Kamanasan itu mengaku baru kali ini ia menemukan dari sumur yang dibornya muncul api.
Mengetahui adanya semburan api, Budi langsung melaporkan kepada pemilik rumah. Tak lama dari situ, pemilik rumah, yaitu Dicky langsung melaporkan ke pihak kepolisian.
"Rencananya saya akan menempati rumah ini pada 1 Juli mendatang. Namun setelah adanya semburan api dari sumur pipa di samping rumah, saya belum tentu menempati dalam waktu dekat. Karena hingga saat ini belum tahu apakah semburan api itu mengandung gas berbahaya atau tidak," kata Dicky.
sumber:
http://www.beritabaru.com/
http://www.beritabaru.com/