Ilmuwan Temukan 'Katak Pemanjat' di Australia
Para ilmuwan telah menemukan dua ekor jenis katak pemanjat di wilayah terpencil di timur laut Queensland, Australia.
Katak 'Kutini boulder' dan 'Golden-capped' ditemukan di dua kumpulan batuan granit di wilayah hutan hujan di Cape York Peninsula. Demikian seperti yang dikutip dari ABC.net, Senin (10/10/2011).
Dr Conrad Hoskin dari James Cook University mengatakan bahwa katak pemanjat tersebut menggunakan jemari mereka yang panjang untuk memanjat ketimbang melompat, sebuah adaptasi untuk bertahan di lingkungan yang berbatu.
"Katak-katak ini memiliki lengan yang panjang, jari panjang dan ruas jari yang besar, yang memungkinkan mereka untuk memanjat batu-batu tersebut," ujar Hoskin.
Dr Hoskin mengatakan bahwa katak jenis pemanjat ini hidup di bebatuan dan muncul di permukaan hanya ketika hujan di musim penghujan. "Anda bisa melihat di bebatuan air terjun, dan melihat katak-katak ini muncul dari bebatuan tersebut," ujarnya.
Selain itu, Hoskin juga mengatakan bahwa tidak banyak mahkluk yang hidup di habitat yang tak biasa tersebut. "Hanya ada katak, kadal, laba-laba dan beberapa jenis serangga," ungkapnya.
Hoskin menjelaskan bahwa katak pemanjat memakan semut sebagai sumber makanan dan menaruh telurnya di dekat bebatuan.
"Kebanyakan katak di Australia berukuran panjang hanya 2 sentimeter, namun katak jenis ini ukurannya bisa mencapai 5 sentimeter," pungkas Dr Hoskin.
( Sumber: http://techno.okezone.com/read/2011/10/09/56/512907/ilmuwan-temukan-katak-pemanjat )
Katak 'Kutini boulder' dan 'Golden-capped' ditemukan di dua kumpulan batuan granit di wilayah hutan hujan di Cape York Peninsula. Demikian seperti yang dikutip dari ABC.net, Senin (10/10/2011).
Dr Conrad Hoskin dari James Cook University mengatakan bahwa katak pemanjat tersebut menggunakan jemari mereka yang panjang untuk memanjat ketimbang melompat, sebuah adaptasi untuk bertahan di lingkungan yang berbatu.
"Katak-katak ini memiliki lengan yang panjang, jari panjang dan ruas jari yang besar, yang memungkinkan mereka untuk memanjat batu-batu tersebut," ujar Hoskin.
Dr Hoskin mengatakan bahwa katak jenis pemanjat ini hidup di bebatuan dan muncul di permukaan hanya ketika hujan di musim penghujan. "Anda bisa melihat di bebatuan air terjun, dan melihat katak-katak ini muncul dari bebatuan tersebut," ujarnya.
Selain itu, Hoskin juga mengatakan bahwa tidak banyak mahkluk yang hidup di habitat yang tak biasa tersebut. "Hanya ada katak, kadal, laba-laba dan beberapa jenis serangga," ungkapnya.
Hoskin menjelaskan bahwa katak pemanjat memakan semut sebagai sumber makanan dan menaruh telurnya di dekat bebatuan.
"Kebanyakan katak di Australia berukuran panjang hanya 2 sentimeter, namun katak jenis ini ukurannya bisa mencapai 5 sentimeter," pungkas Dr Hoskin.
( Sumber: http://techno.okezone.com/read/2011/10/09/56/512907/ilmuwan-temukan-katak-pemanjat )