Buku Panduan Seks 'Obedient Wives Club', Dikecam Aktivis Perempuan Malaysia
Sebuah buku panduan seks ala klub istri taat alias Obedient Wives Club (OWC) mengundang protes dari aktivis perempuan Negeri Jiran.
Direktur Eksekutif Sister in Islam (SIS) Ratna Osman mengatakan, buku yang menyarankan suami poligami untuk bercinta dengan seluruh istrinya pada saat bersamaan itu sebagai sebuah aksi yang menjijikkan serta diterbitkan untuk cari muka.
Menurut Ratna, OWC sama sekali tak melihat permintaan masyrakat yang saat ini menyerukan kesetaraan gender dan pendidikan. “Selain menyampaikan cara melayani suami di tempat tidur, mereka sama sekali tidak konsentrasi memberi kontribusi ke masyarakat,” kata Ratna.
Ratna menambahkan, di dalam Al Quran juga tak terdapat bagian yang menyatakan seks dan melayani suami sebagai hal utama dalam pernikahan. “Disebutkan mengenai kasih sayang dan kelembutan antara suami istri,” lanjutnya.
Riset yang dilakukan SIS menyebutkan, 64,8% istri pertama di Malaysia tak tahu suaminya menikah lagi. Sehingga mereka merasa dikhianati dan disakiti. Sebanyak 53% menyatakan, terjadi peningkatan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
“Apa jawaban OWC atas riset ini dan kaitannya dengan misi mereka untuk mengajarkan seks yang baik? Apakah buku mereka akan membantu perempuan memecahkan masalahnya?” pungkas Ratna.
Buku setebal 115 halaman itu bertajuk ‘Seks Islam, Perangi Yahudi untuk Kembalikan Seks Islam kepada Dunia’ atau ‘Islamic Sex, fighting Jews to return Islamic sex to the world’.
( Sumber: http://zona-gosip.blogspot.com/2011/10/buku-panduan-seks-obedient-wives-club.html )
Direktur Eksekutif Sister in Islam (SIS) Ratna Osman mengatakan, buku yang menyarankan suami poligami untuk bercinta dengan seluruh istrinya pada saat bersamaan itu sebagai sebuah aksi yang menjijikkan serta diterbitkan untuk cari muka.
Menurut Ratna, OWC sama sekali tak melihat permintaan masyrakat yang saat ini menyerukan kesetaraan gender dan pendidikan. “Selain menyampaikan cara melayani suami di tempat tidur, mereka sama sekali tidak konsentrasi memberi kontribusi ke masyarakat,” kata Ratna.
Ratna menambahkan, di dalam Al Quran juga tak terdapat bagian yang menyatakan seks dan melayani suami sebagai hal utama dalam pernikahan. “Disebutkan mengenai kasih sayang dan kelembutan antara suami istri,” lanjutnya.
Riset yang dilakukan SIS menyebutkan, 64,8% istri pertama di Malaysia tak tahu suaminya menikah lagi. Sehingga mereka merasa dikhianati dan disakiti. Sebanyak 53% menyatakan, terjadi peningkatan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
“Apa jawaban OWC atas riset ini dan kaitannya dengan misi mereka untuk mengajarkan seks yang baik? Apakah buku mereka akan membantu perempuan memecahkan masalahnya?” pungkas Ratna.
Buku setebal 115 halaman itu bertajuk ‘Seks Islam, Perangi Yahudi untuk Kembalikan Seks Islam kepada Dunia’ atau ‘Islamic Sex, fighting Jews to return Islamic sex to the world’.
( Sumber: http://zona-gosip.blogspot.com/2011/10/buku-panduan-seks-obedient-wives-club.html )