On The Spot

Inilah Kisah Gubernur Bali Motivasi 50 Siswa Kurang Mampu

Gubernur Bali, I Made Mangku Pastika, menceritakan kisah perjalanan hidupnya hingga bisa menjadi pemimpin daerah. Hal ini dilakukannya guna memotivasi 50 pelajar SMA penerima beasiswa yang berasal dari keluarga kurang mampu.

Saat bertatap muka dengan 50 siswa baru SMKN 1 Denpasar yang menerima beasiswa penuh dari Pemprov Bali, Pastika menceritakan bahwa dirinya juga berasal dari keluarga tidak mampu.

Kisahnya dimulai saat peristiwa letusan Gunung Agung yang mamaksa keluarganya untuk bertransmigrasi ke Pulau Sumatera. “Dulu keluarga kami tinggal di pedalaman, jauh dari akses pendidikan,” aku Pastika di Denpasar, Selasa 9 Agustus 2011.

Berkat tekad dan keinginannya yang cukup besar untuk mencari ilmu, Pastika memutuskan lari ke Kota Bengkulu. Suatu ketika, dia pingsan di depan sebuah toko sehingga dipungut pemilik toko. Singkat cerita, mantan Kapolda Bali ini diminta sekolah sambil nyambi sebagai pembantu.

Setelah menginjak bangku sekolah SMP, Pastika yang tumbuh sebagai remaja itu berhasil menunjukkan prestasi gemilang dengan menjuarai setiap kenaikan kelas.

Dalam kesempatan itu, Gubernur mengaku gembira sekaligus terharu, karena bisa bertemu dengan anak-anak penerima beasiswa. Para siswa diingatkan agar tidak minder karena berasal dari keluarga kurang mampu.

”Kekurangan secara finansial justru harus menjadi motivasi bagi anak-anak agar bisa menjadi yang terbaik dengan prestasi. Sebuah keberhasilan dikatakan luar biasa jika diawali dari titik nol,“ katanya.

Dia mencontohkan, sejumlah negara yang memiliki sumber daya alam terbatas seperti Jepang dan Swiss yang kemudian dikenal sebagai negara maju yang mulai dari titik nol.

“Jepang dan Swiss tidak memiliki sumber daya alam seperti kita, tapi mereka mampu tampil sebagai negara maju yang diperhitungkan dunia,” paparnya.

Jepang menjadi negara maju lewat beragam produksi komputer dan kendaraan, sementara Swiss terkenal dengan produksi jamnya. Bercermin dari kedua negara tersebut, Gubernur mengajak para siswa untuk menjadi yang terbaik.

“Kalian harus bisa lebih baik dari siswa lainnya yang tidak menerima beasiswa,” harapnya. Para siswa juga diingatkan untuk tidak gampang menyerah. “Beasiswa yang kalian terima merupakan uang seluruh rakyat Bali,” katanya mengingatkan.

Terkait pemberian beasiswa penuh, yang besarnya setiap siswa Rp20 juta pertahun hingga tamat, merupakan terobosan baru dalam upaya memajukan sektor pendidikan di Bali. Pemprov Bali telah mempolakan pemberian beasiswa penuh dalam jumlah terbatas pada sekolah-sekolah unggulan khususnya SMK.

Saat ini, Pemprov Bali juga menggandeng Yayasan Putera Sampoerna dan telah berhasil memciptakan SMAN Bali Mandara di Kubutambahan Kabupaten Buleleng.

( Sumber: okezone.com )

Entri Populer