Pernikahan Pilu, Menikah Sehari Besok Langsung Dicerai Suami
Zahrah (18) terpaksa melapor ke Mapolres Karangasem, Bali, karena baru sehari dinikahi oleh I Gede Karta (23), langsung diceraikan oleh suaminya itu gara-gara ibunya mendadak kesurupan. Wanita asal Tuban, kawasan Kuta, Kabupaten Badung itu, kepada polisi mengaku bingung harus berbuat apa, sehingga memilih datang langsung untuk melaporkan hal yang dialaminya ke Mapolres Karangasem di Amlapura, Kamis.
“Saya tak mengerti kok bisa seperti ini. Baru sehari kami menikah, suami saya langsung minta cerai,” katanya. Ia mengaku pernikahan dirinya itu berlangsung Senin (13/6) di rumah orang tua Karta di Dusun Kuum, Desa Ababi, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem. Namun pada hari pernikahan itu, kata dia, ada kejadian yang bagi Zahrah sulit diterima akal sehat. Ketika prosesi pernikahan berlangsung, menurut Zahrah, mendadak ibu mertuanya kesurupan,” jelasnya.
Ia sendiri tak mengerti arti dari kejadian itu, yang pasti hal tersebut membuat sikap pihak keluarga besar Karta kepada Zahrah berubah 180 derajat. Menurut Zahrah, hari itu juga sudah mulai muncul gelagat kurang baik. Namun karena pernikahan itu terjadi atas dasar suka sama suka, dia tak terlalu ambil pusing.
Sayangnya perhitungannya itu meleset, entah karena tekanan keluarga atau lahir dari keinginan sendiri, keesokan harinya, tepatnya Selasa (14/6), Karta menyampaikan permintaan cerai. Sikap sang suami itu tentu saja membuat dirinya tersentak. Di tengah kegundahannya, wanita ini pun berusaha untuk bertahan, mencoba menyelamatkan pernikahannya. Namun di lain pihak, Karta rupanya sudah terlanjur gelap mata. “Permintaan cerai tak hanya lewat omongan,” ujarnya.
Menurut Zahrah, hari itu juga suaminya itu menyodorkan surat cerai. “Dia minta saya menandatanganinya. Setelah itu dia mengusir saya,” jelasnya. Usai membuat laporan, Zahrah langsung diarahkan ke Sat. Reskrim Polres Karangasem untuk dimintai keterangan lebih lanjut. Kepala Sub Bagian Humas Polres Karangasem AKP Made Wartamana mengatakan, saat ini laporan itu sedang didalami untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut. “Secepatnya akan kami panggil pihak terlapor, Karta,” jelasnya.
sumber
“Saya tak mengerti kok bisa seperti ini. Baru sehari kami menikah, suami saya langsung minta cerai,” katanya. Ia mengaku pernikahan dirinya itu berlangsung Senin (13/6) di rumah orang tua Karta di Dusun Kuum, Desa Ababi, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem. Namun pada hari pernikahan itu, kata dia, ada kejadian yang bagi Zahrah sulit diterima akal sehat. Ketika prosesi pernikahan berlangsung, menurut Zahrah, mendadak ibu mertuanya kesurupan,” jelasnya.
Ia sendiri tak mengerti arti dari kejadian itu, yang pasti hal tersebut membuat sikap pihak keluarga besar Karta kepada Zahrah berubah 180 derajat. Menurut Zahrah, hari itu juga sudah mulai muncul gelagat kurang baik. Namun karena pernikahan itu terjadi atas dasar suka sama suka, dia tak terlalu ambil pusing.
Sayangnya perhitungannya itu meleset, entah karena tekanan keluarga atau lahir dari keinginan sendiri, keesokan harinya, tepatnya Selasa (14/6), Karta menyampaikan permintaan cerai. Sikap sang suami itu tentu saja membuat dirinya tersentak. Di tengah kegundahannya, wanita ini pun berusaha untuk bertahan, mencoba menyelamatkan pernikahannya. Namun di lain pihak, Karta rupanya sudah terlanjur gelap mata. “Permintaan cerai tak hanya lewat omongan,” ujarnya.
Menurut Zahrah, hari itu juga suaminya itu menyodorkan surat cerai. “Dia minta saya menandatanganinya. Setelah itu dia mengusir saya,” jelasnya. Usai membuat laporan, Zahrah langsung diarahkan ke Sat. Reskrim Polres Karangasem untuk dimintai keterangan lebih lanjut. Kepala Sub Bagian Humas Polres Karangasem AKP Made Wartamana mengatakan, saat ini laporan itu sedang didalami untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut. “Secepatnya akan kami panggil pihak terlapor, Karta,” jelasnya.
sumber