Ini Dia Isi Surat Kaleng untuk Manajemen Senior yang Gemparkan RIM
TORONTO - Research In Motion (RIM) menerima surat dari seorang karyawan tak dikenal yang meminta perusahaan asal Kanada itu kembali ke akarnya sebagai pembuat perangkat mobile yang hebat.
Surat yang ditujukan kepada manajemen senior RIM itu kabarnya datang dari karyawan dengan jabatan cukup tinggi yang mengeluhkan situasi perusahaan yang mengecewakan.
Surat itu ditujukan kepada para co-CEO Mike Lazaridis dan Jim Balsillie. Si penulis mengharapkan Lazaridis dan Balsillie serius mempertimbangkan sarannya agar RIM tidak terseret melakukan hal-hal yang tidak relevan dalam industri mobile.
Begini kira-kira isi surat tersebut sebagaimana dikutip Cnet, Jumat (1/7/2011):
"Saya kehilangan kepercayaan. Meskipun saya menyembunyikannya di kantor, tapi semangat saya telah lenyap. Saya tahu saya tidak sendirian, sentimen ini dirasakan banyak orang, termasuk orang-orang di tim anda.
"Mike dan Jim, tolong luangkan waktu agar Anda benar-benar menyimak dan memahami isi surat ini karena surat ini merefleksikan perasaan sebagian besar karyawan anda. Anda berdua memiliki banyak karyawan cerdas, banyak diantara mereka yang memiliki ide-ide hebat untuk masa depan. Tapi sayangnya, kondisi di RIM saat ini tidak memungkinkan kami berbicara secara terbuka tanpa perlu mengkhawatirkan dampaknya terhadap karir kami.
"Sebelum saya masuk ke inti permasalahan, saya katakan bahwa saya bukanlah bagian dari kelompok karyawan yang ingin mempermalukan perusahaan. Tapi saya percaya poin-poin yang akan saya sampaikan ini perlu didengar dan saya ingin RIM kembali meraih posisinya sebagai pemimpin industri yang sukses.
"Operator, distributor, mitra kerja, konsumen enterprise serta end user RIN yang setia menginginkan hal yang sama, yaitu agar BlackBerry kembali menjadi pemimpin."
Selain itu, si penulis juga menyarankan RIM melakukan pemasaran produk yang lebih baik serta lebih mendengarkan masukan karyawan. Dia juga mengeluh bahwa "hampir semua" proyek perusahaan tidak sesuai jadwal. Ini tampaknya merujuk pada rencana RIM meluncurkan sejumlah BlackBerry anyar yang harus tertunda agar perusahaan bisa merilis tablet pertamanya, PlayBook.
Penulis juga meminta agar RIM tidak lagi membuat produk berdasarkan permintaan operator atau pihak ritel, namun berdasarkan keinginan konsumen. "Kita harus mengakui bahwa Apple benar-benar memahami prinsip tersebut," tulisnya.
Lebih lanjut, dia juga berharap agar RIM mau memperbarui platform-nya yang "sudah ketinggalan jaman" jika dibandingkan iOS milik Apple.
"SDK / platform pengembangan RIM tak ubahnya seperti mobil Ford Explorer 1990 yang sudah ketinggalan jaman. Sementara Apple datang dengan BMW M3 yang baru dan sangat menyenangkan untuk dikendarai," tutupnya.
sumber