5 Superbenua di Masa Depan
Superbenua baru yang sekarang kita kenal antara lain; Afro-Eurasia, Amerika, Eurasia dan Oceania, merupakan penggabungan dari beberapa super benua sebelumnya. Penyatuan ini dimungkinkan karena pada hakekatnya masing-masing superbenua melakukan pergerakan konsisten dengan siklus superbenua yang terjadi selama sekian juta tahun lamanya secara bertahap. Dalam ilmu geologi, superbenua adalah suatu daratan yang terdiri dari lebih dari satu inti benua. Di bawah ini merupakan 5 superbenua baru yang diprediksi akan terbentuk di masa depan.
sumber
1. Pangea Ultima (~250 — ~400 juta tahun dari sekarang)
Pangea Ultima adalah kemungkinan konfigurasi superbenua di masa depan dan alternatif superbenua Amasia. Konsisten dengan siklus superbenua, Pangaea Ultima dapat terjadi dalam 250 juta tahun ke depan. Konfigurasi ini sangat potensial, dihipotesiskan oleh Christopher Scotese, yang ide namanya diambil dari kesamaannya dengan superbenua Pangea sebelumnya. Konsep tersebut didasarkan pada pengujian pembentukan siklus masa lalu dan pecahnya supercontinents, bukan pada pemahaman saat ini mekanisme perubahan tektonik, yang terlalu tepat untuk proyek yang jauh di masa depan.
Supercontinents menggambarkan penggabungan dari semua, atau hampir semua, dari daratan bumi menjadi benua tunggal yang berdekatan. Dalam skenario Ultima Pangea, subduksi di Atlantik barat, timur Amerika, menyebabkan subduksi dari mid-ocean ridge Atlantik diikuti oleh subduksi menghancurkan cekungan samudera Atlantik, menyebabkan Samudera Atlantik menutup, membawa Amerika kembali bersama-sama dengan Afrika dan Eropa. Seperti kebanyakan supercontinents, interior Pangaea Proxima mungkin akan menjadi gurun semi-kering yang rentan terhadap suhu ekstrem.
Supercontinents menggambarkan penggabungan dari semua, atau hampir semua, dari daratan bumi menjadi benua tunggal yang berdekatan. Dalam skenario Ultima Pangea, subduksi di Atlantik barat, timur Amerika, menyebabkan subduksi dari mid-ocean ridge Atlantik diikuti oleh subduksi menghancurkan cekungan samudera Atlantik, menyebabkan Samudera Atlantik menutup, membawa Amerika kembali bersama-sama dengan Afrika dan Eropa. Seperti kebanyakan supercontinents, interior Pangaea Proxima mungkin akan menjadi gurun semi-kering yang rentan terhadap suhu ekstrem.
2. Amasia (~250 — ~400 juta tahun dari sekarang)
Amasia adalah superbenua masa yang akan datang dapat dibentuk oleh penggabungan Asia dan Amerika Utara dan merupakan alternatif untuk Pangea Ultima. Hal ini sebagian besar bergantung pada kenyataan bahwa Lempeng Pasifik sudah mensubduksi di bawah Eurasia dan Amerika Utara, sebuah proses yang jika dilanjutkan pada akhirnya akan menyebabkan superbenua yang ada mendekat. Sementara itu, karena mid-ocean ridge Atlantik, Amerika Utara akan didorong ke arah barat. Dengan demikian, Atlantik di beberapa titik di masa depan akan lebih besar dari Pasifik. Di Siberia, batas antara Eurasia dan Pelat Amerika Utara telah stasioner selama jutaan tahun. Kombinasi faktor-faktor ini akan menyebabkan Amerika Utara bergabung dengan Asia, sehingga membentuk sebuah superbenua.
3. Australia-Antarctica-Afro-Eurasia (~130 juta tahun dari sekarang)
Benua Antarctica bergabung dengan benua Australia bagian selatan atau bergabung dengan Asia (kedua kemungkinan ini akan membentuk superbenua baru) pada ~130 juta tahun dari sekarang.
4. Australia-Afro-Eurasia (~60 juta tahun dari sekarang)
Pada ~60 juta tahun dari sekarang, diprediksi benua Australia bertrabakan dengan Asia Timur, membuat Barisan Gunung yang sebanding dengan Himalaya.
5. Novopangea
Novopangea adalah superbenua masa depan yang mungkin terlahir. Prediksi ini dikemukakan oleh Roy Livermore, peneliti dari Universitas Cambridge, pada akhir 1990-an, dengan asumsi gerak penutupan Pasifik, Australia dengan Asia timur, dan utara Antartika. (**)
sumber