Jumlah Orang “Kaya Asia” Meningkat Tajam
Miliuner di kawasan Asia Pasifik tampaknya akan terus melaju dengan pesat. Pertumbuhannya lebih cepat dibandingkan dengan pertumbuhan miliuner di kawasan negara berkembang lain. Pertumbuhan miliuner di Asia Pasifik didukung oleh kekuatan ekonomi regional yang dipimpin China dan India.
Demikian laporan Merrill Lynch Global Wealth dan perusahaan konsultan Capgemini di Singapura, Selasa (28/9/2010). Kajian ini berisikan tentang high net worth individual (HNWI), yaitu jumlah warga kaya yang memiliki kekayaan bersih minimal 1 juta dollar Amerika Serikat (atau sekitar Rp 9 miliar).
Di dunia, setelah Amerika Serikat, Jepang, dan Jerman, China adalah negara yang jumlah warga kayanya terbanyak. Jumlah warga kaya China ini diperkirakan terus bertambah. Masalahnya, ke depan, China dan juga India akan memimpin dunia atau terdepan di kawasan soal ekspansi ekonomi. ”Pertumbuhan HNWI tampaknya akan terus berada di atas pertumbuhan di kawasan negara-negara berkembang lain,” demikian laporan tersebut.
Laporan itu mengutip data yang dikeluarkan studi global pada Juni. Data itu memperlihatkan jumlah miliuner di kawasan Asia mencapai 3 juta orang pada tahun 2009 atau naik 25,8 persen dari tahun sebelumnya.
Melampaui Eropa
Jumlah HNWI di Asia Pasifik tersebut sudah melampaui jumlah HNWI di Eropa untuk pertama kalinya. Berdasarkan angka tahun lalu juga, kekayaan kolektif Asia Pasifik hampir 10 triliun dollar AS. Nilai itu juga melampaui jumlah kekayaan miliuner di Eropa untuk pertama kali.
”Kawasan ini sangat menjanjikan dan telah menjadi pusat strategi dan perhatian bagi perusahaan-perusahaan pengelola kekayaan,” ujar Willson So, Kepala Merrill Lynch Wealth Management. Australia, China, dan Jepang menyumbang 76,1 persen dari total miliuner di kawasan tersebut. Tahun lalu ketiga negara itu hanya menyumbang 70 persen. Itu artinya pusat pertumbuhan terpusat di tiga negara itu.
Meskipun demikian, jumlah miliuner di Hongkong juga naik pesat atau naik 104,4 persen pada tahun 2009. Pertumbuhan yang dicapai Hongkong merupakan yang tercepat di seluruh dunia. Total kekayaan mereka juga naik fantastis, sebesar 108,9 persen, dan sekaligus merupakan kenaikan terbesar di dunia.
”Akumulasi kekayaan di Hongkong meningkat seiring meningkatnya investasi yang berasal dari China daratan,” ujar So. Di India, jumlah miliuner dan kekayaan kolektif naik 51 persen dan 54 persen pada tahun 2009 dari tahun sebelumnya. Jepang yang merupakan pasar HNWI terbesar di Asia Pasifik tahun lalu menyumbang 54,6 persen terhadap jumlah miliuner Asia Pasifik dan menyumbang 40,5 persen terhadap total kekayaan Asia Pasifik.
Akan tetapi, pertumbuhan HNWI dan asetnya melemah di Jepang jika dibandingkan dengan pasar Asia lainnya. China merupakan pasar kedua HNWI terbesar di kawasan Asia Pasifik dan keempat terbesar di dunia. Populasi HNWI China mencapai 477.000 orang.”Asia Pasifik menunjukkan akan menjadi kawasan yang paling bertahan dari terpaan krisis ekonomi global,” kata Bertrand Lavayssiere, Direktur Pengelola untuk Jasa Finansial Global di Capgemini.
”Pertumbuhan agregat di kawasan tampaknya juga akan melampaui pertumbuhan global pada tahun 2010 dan 2011. Penyebabnya adalah permintaan domestik dan perdagangan intraregional di Asia Pasifik, yang akan membantu perekonomian negara akibat melemahnya tujuan ekspor ke negara-negara maju,” tambahnya. Indonesia tidak menjadi sorotan utama dalam laporan itu. Namun, inti dari kenaikan HNWI adalah pertumbuhan ekonomi sekaligus menaikkan aset dan jumlah warga kaya.http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2010/09/29/07570749/Jumlah.Warga.Kaya.Asia.Terus.Naik