On The Spot

Aneh! Bocah 4 Tahun “Hobi” Hirup Aroma Bensin

http://tidakmenarik.files.wordpress.com/2009/03/1632009-aneh.jpg?w=300&h=225

Kebiasaan aneh dilakoni seorang bocah berusia 4 tahun bernama Muhamad Hadis Al Basofi, warga Desa Pela Baru, Kota Bangun, Kutai Kartanegara (Kukar). Putra bungsu dari tiga bersaudara pasangan Bahroni dan Mariana ini, “hobi” menghirup aroma bensin.Kebiasaan itu dilakoni bocah laki-laki yang kerap disapa Sofi itu, ia lakoni sejak masih berusia 2 tahun. Mulai waktu itu, bila saja keinginannya untuk mencium bau menyengat bensin tak terpenuhi, Sofi akan mengamuk. Anehnya, selain itu juga Sofi kerap mengeluh sakit kepala dan demam bila niatannya dihalangi orangtuanya.

Saat mulai bisa berjalan atau sekitar umur 11 bulan, Sofi terbiasa melahap belerang korek api. Setelah orangtuanya melarang, Sofi mengganti kebiasaanya dengan menghisap rokok. Terang saja kebiasaan yang tak sewajarnya dilakukan Sofi itu membuat orangtuanya khawatir.


Meski begitu, orangtuanya mengaku, hingga sekarang tak pernah menemui penyakit aneh pada Sofi akibat kebiasaan yang dilakukannya. Seperti ketika Sapos menjumpai Sofi di rumah salah seorang kerabatnya yang baru saja melaksanakan hajatan perkawinan, di Jl H Jahrah Gang Harapan, Sungai Keledang, Samarinda Seberang.


Saat ditemui Sapos, terlihat Sofi memegang jeriken ukuran lima liter. Di dalam jeriken warna putih itu, terdapat 1 liter bensin. Ketika itu Sofi tampak dengan asyiknya mengguncang bensin dalam jeriken. Setelah, mulut jeriken didekatkan ke hidungnya. Sejurus kemudian, ia pun menghirup aroma bensin yang ada di dalamnya. Hal itu dilakukan Sofi berulang kali. Terkadang kepala Sofi terlihat menggeleng usai melakukan itu.


“Ya begitulah kalau dia (Sofi, Red) lagi asyik menghirup bau bensin. Kalau bensin itu diambil, dia pasti mengamuk. Perhatikan saja, tak lama setelah itu badannya pasti lemas dan matanya terlihat sayu seperti orang yang kehabisan tenaga,” ujar Bahroni.


Mau tak mau kedua orangtua Sofi harus menyiapkan satu liter bensin tiap dua hari sekali. Sebab dalam jangka waktu itulah, aroma menyengat gas bensin yang ada dalam jeriken akan berkurang. Kalau sudah begitu, biasanya Sofi akan merengek minta dibelikan.


Diceritakan Bahroni, pernah ia dan istrinya mencoba menghilangkan kebiasaan yang ada pada Sofi. Tiap kali Sofi minta bensin tak dituruti. Bahkan, jeriken yang biasa digunakan dibuang ke semak di samping rumah mereka. “Begitu tahu jerikennya dibuang, Sofi mengamuk dan nekat mengambil. Padahal saat itu hujan deras,” tutur Bahroni.


Pernah juga Sofi yang bersekolah di Taman Kanan-kanak (TK) di kampung mereka, pulang ke rumah hanya untuk menghisap gas bensin. “Setelah menghisap bau bensin, dia kembali lagi ke sekolahnya untuk belajar,” ungkap Bahroni.


Menyikapi kebiasaan Sofi, kedua orangtuanya hanya mengaku pasrah. Selain mengkhawatirkan kesehatan, orangtuanya takut saat Sofi menghisap bensin bersama teman sebayanya tanpa diawasi, ada yang iseng memainkan api.


“Ya takutnya kalau ada yang merokok di dekat dia (Sofi, Red). Tanpa disadari bisa terbakar nanti. Dia cuma mau melepaskan bensin dari pegangan tangannya kalau hendak tidur saja,” pungkas Bahroni.


Rencananya, hari ini Sofi dan keluarganya yang lain akan kembali ke kediaman mereka di Kota Bangun. “Kalau warga di sana (Kota Bangun, red) sudah tahu dengan kebiasaan anak saya. Jadi mereka tak ada yang heran lagi,” sambat Bahroni mengakhiri. SAPOS

sumber :
http://tidakmenarik.wordpress.com/

Entri Populer