Penyakit Kusta Tidak Mudah Menular
Di antara penyakit menular lainnya, kusta termasuk sulit menular. Lebih dari 95 persen dari total penduduk dunia secara alamiah kebal terhadap penyakit ini. Diperkirakan penularan yang terjadi ada hubungannya dengan kondisi kekurangan gizi dan kemiskinan.
Orang yang sudah sembuh dari penyakit kusta, tidak akan menularkan penyakitnya. Begitu juga penderita kusta yang sudah mengkonsumsi obat (multi drug therapy) selama dua kali 24 jam, maka dia tidak akan menularkan kusta, kata Duta Besar The Leprosy Mission International (TLM) untuk Indonesia AB Susanto di Jakarta, Senin (26/1).
Namun Susanto menyayangkan karena hingga saat ini masyarakat umum tidak memiliki pengetahuan yang cukup terhadap penyakit kusta, sehingga mengakibatkan munculnya stigma negatif dan tindakan diskriminatif terhadap penderita kusta di dalam masyarakat.
Yayasan Transformasi Lepra Indonesia menyebut, kusta adalah kondisi medis yang menimpa jutaan manusia di dunia dimana sekitar 90% penderita hidup di negara yang sedang membangun seperti Indonesia.
Kusta menyerang kulit dan syaraf tepi, jika tidak segera diobati dapat menimbulkan hilangnya rasa dan kelumpuhan otot pada daerah kaki, tangan dan muka. Jika keadaan ini tidak mendapat pengobatan dan perawatan dengan baik, akan berlanjut dengan akibat timbulnya luka-luka, kekakuan sendi-sendi jari, bahkan hilangnya bagian-bagian kaki, tangan, serta timbulnya kebutaan.
Kusta disebabkan oleh bakteri, yang bernama Mycobacterium Leprae. Jadi bukan karena keturunan, kutukan, ataupun hukuman dari dosa, papar Susanto.
Kusta dapat disembuhkan dengan obat yang disebut MDT (Multi Drug Therapy). Untuk tipe paucibacillary (PB) perlu waktu 6 bulan, sedangkan tipe multibacillary (MB) lebih lama yaitu sekitar 1 tahun. Pende rita kusta yang diobati dini sebelum timbulnya cacat, akan sembuh sempurna.
Kusta masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di 19 negara di dunia termasuk Indonesia dan lebih dari 750.000 kasus baru ditemukan setiap tahun di dunia atau sekitar 85 orang setiap jamnya. Indonesia terdapat sekitar 20.000 kasus baru ditemukan setiap tahun atau sekitar 2 sampai 3 orang setiap jam atau 40 - 80 orang setiap harinya, dan merupakan nomor ke tiga di dunia setelah India, dan Brazil.
Saat ini sudah 11 juta orang telah sembuh dari kusta di dunia berkat obat MDT. Namun dengan masih banyaknya masyarakat yang hidup dalam kemiskinan, maka penyakit ini masih terus timbul dalam lingkungan dan masyarakat kita
Diseluruh dunia orang kusta yang masih memerlukan perawatan ada sekitar dua juta orang, ditambah empat Juta orang lagi mengalami penderitaan dan sedang dalam masa perawatan dikarenakan oleh kelumpuhan total kusta.
sumber :
http://www.kematian.biz/
Orang yang sudah sembuh dari penyakit kusta, tidak akan menularkan penyakitnya. Begitu juga penderita kusta yang sudah mengkonsumsi obat (multi drug therapy) selama dua kali 24 jam, maka dia tidak akan menularkan kusta, kata Duta Besar The Leprosy Mission International (TLM) untuk Indonesia AB Susanto di Jakarta, Senin (26/1).
Namun Susanto menyayangkan karena hingga saat ini masyarakat umum tidak memiliki pengetahuan yang cukup terhadap penyakit kusta, sehingga mengakibatkan munculnya stigma negatif dan tindakan diskriminatif terhadap penderita kusta di dalam masyarakat.
Yayasan Transformasi Lepra Indonesia menyebut, kusta adalah kondisi medis yang menimpa jutaan manusia di dunia dimana sekitar 90% penderita hidup di negara yang sedang membangun seperti Indonesia.
Kusta menyerang kulit dan syaraf tepi, jika tidak segera diobati dapat menimbulkan hilangnya rasa dan kelumpuhan otot pada daerah kaki, tangan dan muka. Jika keadaan ini tidak mendapat pengobatan dan perawatan dengan baik, akan berlanjut dengan akibat timbulnya luka-luka, kekakuan sendi-sendi jari, bahkan hilangnya bagian-bagian kaki, tangan, serta timbulnya kebutaan.
Kusta disebabkan oleh bakteri, yang bernama Mycobacterium Leprae. Jadi bukan karena keturunan, kutukan, ataupun hukuman dari dosa, papar Susanto.
Kusta dapat disembuhkan dengan obat yang disebut MDT (Multi Drug Therapy). Untuk tipe paucibacillary (PB) perlu waktu 6 bulan, sedangkan tipe multibacillary (MB) lebih lama yaitu sekitar 1 tahun. Pende rita kusta yang diobati dini sebelum timbulnya cacat, akan sembuh sempurna.
Kusta masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di 19 negara di dunia termasuk Indonesia dan lebih dari 750.000 kasus baru ditemukan setiap tahun di dunia atau sekitar 85 orang setiap jamnya. Indonesia terdapat sekitar 20.000 kasus baru ditemukan setiap tahun atau sekitar 2 sampai 3 orang setiap jam atau 40 - 80 orang setiap harinya, dan merupakan nomor ke tiga di dunia setelah India, dan Brazil.
Saat ini sudah 11 juta orang telah sembuh dari kusta di dunia berkat obat MDT. Namun dengan masih banyaknya masyarakat yang hidup dalam kemiskinan, maka penyakit ini masih terus timbul dalam lingkungan dan masyarakat kita
Diseluruh dunia orang kusta yang masih memerlukan perawatan ada sekitar dua juta orang, ditambah empat Juta orang lagi mengalami penderitaan dan sedang dalam masa perawatan dikarenakan oleh kelumpuhan total kusta.
sumber :
http://www.kematian.biz/