PRESIDEN BARACK OBAMA BERKUNJUNG KE IRAK DAN BERBOHONG
Presiden Amerika Serikat Barack Hussein Obama berkunjung ke Irak. Obama mengatakan ini saatnya buat pemerintah Irak mengambil tanggung jawab bagi negara mereka, setelah komitmen Amerika selama 6 tahun dengan mengorbankan ribuan nyawa. Obama juga mengunjungi pasukannya di Camp Victory, Baghdad.
“Anda telah memberi kesempatan kepada Irak untuk berdiri sendiri sebagai sebuah negara demokratis. Ini merupakan prestasi luar biasa,” kata Obama kepada pasukannya saat melakukan inspeksi singkat tersebut.
Meskipun telah jatuh korban sekitar 4265 tentaranya sejak invasi Maret 2003, Obama tetap memuji pasukannya dengan kata-kata brillian.
Dalam kunjungan pertamanya ke Irak tersebut, Obama bertemu Perdana Menteri Irak Nouri Al Maliki yang mengatakan bahwa Obama yakin semua kemajuan yang telah dicapai dalam bidang keamanan akan terus dilanjutkan.
Obama juga mengatakan bahwa penting untuk menggunakan semua pengaruh yang ada untuk mendorong semua faksi di Irak menyelesaikan masalah-masalah yang ada dengan cara yang adil.
“Saya pikir kedatangan saya ini bisa membantu mewujudkan itu,” ujar Obama.
Kunjungan Obama ini merupakan rangkaian dari perjalanannya ke Eropa dan Turki. Kunjungan ini tentu saja terkesan tiba-tiba dan sangat dirahasiakan. Bahkan beberapa jam sebelum pesawatnya mendarat di Irak, sebuah bom bunuh diri juga terjadi.
Sebelumnya, saat berada di Turki, Obama sempat berkata kepada sekelompok siswa di Istambul bahwa dirinya akan berusaha mengubah kebijakan mantan Presiden Bush, tetapi,
”Memindahkan kapal negara membutuhkan waktu. Sejak lama saya menentang perang. Namun sekarang saya ada di sana,”katanya.
“Penarikan pasukan tentu harus dilakukan secara hati-hati sebab kami tidak ingin melihat segalanya jatuh lagi dalam kekerasan,” lanjutnya.
Kita masih ingat, Obama pernah mengumumkan rencana penarikan pasukannya dalam masa 19 bulan pemerintahannya. Tetapi kemudian berubah akan tetap menempatkan sekitar 50.000 pasukannya untuk melakukan tugas-tugas kontraterorisme.
Memang Obama pernah berjanji saat sebelum pemilu akan mengunjungi negara dengan mayoritas beragama Islam dalam 100 hari pertamanya di Gedung Putih. Janji ini agaknya ditepati dengan kunjungannya ke Turki dan Irak.
(Kunjungan Bush ke Irak tahun lalu malah berakibat dipermalukan dengan sebuah lemparan sepatu oleh Muntadhar al Zeidi. Si pelempar sepatu ini mendapat hukuman satu tahun penjara).
Kita juga masih ingat, salah satu faktor penting kemenangan Obama adalah sikapnya yang jelas dalam menentang perang di Irak. Sikap inilah yang menuai dukungan luar biasa di negaranya. Berbeda dengan saingannya John McCain yang mendukung perang.
Tetapi kenyataannya, saat Obama kini berada di Irak, tidak ada sepatah katapun janji yang pasti akan menarik seluruh pasukannya dari Irak. Sebelumnya, Obama malah bertekad akan terus bertempur dengan Taliban di Afghanistan.
Janji-janji kampanye ternyata banyak palsu dan penuh kebohongan. Bahkan seorang Presiden Amerika Barack Hussein Obama pun berbohong.
Persoalannya, apakah janji-janji kampanye yang juga banyak diumbar para caleg di negeri ini dalam 2 minggu terakhir ini juga penuh kepalsuan? Kita lihat saja nanti.
“Anda telah memberi kesempatan kepada Irak untuk berdiri sendiri sebagai sebuah negara demokratis. Ini merupakan prestasi luar biasa,” kata Obama kepada pasukannya saat melakukan inspeksi singkat tersebut.
Meskipun telah jatuh korban sekitar 4265 tentaranya sejak invasi Maret 2003, Obama tetap memuji pasukannya dengan kata-kata brillian.
Dalam kunjungan pertamanya ke Irak tersebut, Obama bertemu Perdana Menteri Irak Nouri Al Maliki yang mengatakan bahwa Obama yakin semua kemajuan yang telah dicapai dalam bidang keamanan akan terus dilanjutkan.
Obama juga mengatakan bahwa penting untuk menggunakan semua pengaruh yang ada untuk mendorong semua faksi di Irak menyelesaikan masalah-masalah yang ada dengan cara yang adil.
“Saya pikir kedatangan saya ini bisa membantu mewujudkan itu,” ujar Obama.
Kunjungan Obama ini merupakan rangkaian dari perjalanannya ke Eropa dan Turki. Kunjungan ini tentu saja terkesan tiba-tiba dan sangat dirahasiakan. Bahkan beberapa jam sebelum pesawatnya mendarat di Irak, sebuah bom bunuh diri juga terjadi.
Sebelumnya, saat berada di Turki, Obama sempat berkata kepada sekelompok siswa di Istambul bahwa dirinya akan berusaha mengubah kebijakan mantan Presiden Bush, tetapi,
”Memindahkan kapal negara membutuhkan waktu. Sejak lama saya menentang perang. Namun sekarang saya ada di sana,”katanya.
“Penarikan pasukan tentu harus dilakukan secara hati-hati sebab kami tidak ingin melihat segalanya jatuh lagi dalam kekerasan,” lanjutnya.
Kita masih ingat, Obama pernah mengumumkan rencana penarikan pasukannya dalam masa 19 bulan pemerintahannya. Tetapi kemudian berubah akan tetap menempatkan sekitar 50.000 pasukannya untuk melakukan tugas-tugas kontraterorisme.
Memang Obama pernah berjanji saat sebelum pemilu akan mengunjungi negara dengan mayoritas beragama Islam dalam 100 hari pertamanya di Gedung Putih. Janji ini agaknya ditepati dengan kunjungannya ke Turki dan Irak.
(Kunjungan Bush ke Irak tahun lalu malah berakibat dipermalukan dengan sebuah lemparan sepatu oleh Muntadhar al Zeidi. Si pelempar sepatu ini mendapat hukuman satu tahun penjara).
Kita juga masih ingat, salah satu faktor penting kemenangan Obama adalah sikapnya yang jelas dalam menentang perang di Irak. Sikap inilah yang menuai dukungan luar biasa di negaranya. Berbeda dengan saingannya John McCain yang mendukung perang.
Tetapi kenyataannya, saat Obama kini berada di Irak, tidak ada sepatah katapun janji yang pasti akan menarik seluruh pasukannya dari Irak. Sebelumnya, Obama malah bertekad akan terus bertempur dengan Taliban di Afghanistan.
Janji-janji kampanye ternyata banyak palsu dan penuh kebohongan. Bahkan seorang Presiden Amerika Barack Hussein Obama pun berbohong.
Persoalannya, apakah janji-janji kampanye yang juga banyak diumbar para caleg di negeri ini dalam 2 minggu terakhir ini juga penuh kepalsuan? Kita lihat saja nanti.