On The Spot

Murid kelas 2 SD dianiaya kepsek hingga pingsan


anak_sakit.jpgSUMENEP - Potret tindak kekerasan dunia pendidikan masih berlangsung. Kali ini, seorang siswa Madrasah Ibtidaiyah (SD) Tarbiyatul Adfal bernama Sehel (10), asal Desa Sera Tengah, Bluto, Kabupaten Sumenep pingsan setelah dianiaya kepala sekolah.

Kini, korban yang masih sakit dan shock tengah menjalani perawatan di Puskesmas setempat, didampingi orang tua dan beberapa kerabatnya. Adapun dua kepala sekolah yang bertindak brutal tersebut, diketahui bernama Ussi (35), menjabat kepala Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Fathurrahman (40), selaku Kepala Madrasah Tsanawiyah (MTs) Annur.

Informasi yang diperoleh, korban yang masih duduk di kelas 2 MI ini, dipukul dua pelaku secara bergantian hingga mengenai bagian kepala, dahi serta tubuh bagian belakang. Korban juga sempat diinjak-injak, setelah tertangkap oleh pelaku.

Diduga kuat, pukulan kedua pelaku sempat mendarat di bagian leher belakang, sehingga mengakibatkan korban jatuh pingsan dan tak sadarkan diri, hingga 30 menit. Puas melakukan penganiayaan, kedua pelaku membiarkan korban tergeletak di halaman sekolah.

"Beruntung ditolong oleh guru yang lain, dengan cara disiram air dan beberapa menit kemudian sadar. Habis itu langsung dibawa ke Puskesmas," ujar saksi mata, Imam Mahdi (13), siswa MTs Annur, kepada wartawan, Jumat (17/4).

Mahdi yang juga kakak korban menjelaskan, korban dipukul oleh kepala sekolah hanya karena bergurau dengan salah satu siswi Taman Kanak-Kanak (TK). Tanpa ditanya lebih dulu, korban langsung di tempeleng dan dipukul hingga jatuh pingsan. "Ya mungkin karena bergurau dengan siswi TK itu, adik saya langsung dipukuli dan tanpa ditanya apa-apa," tegas Mahdi.

Penganiayaan tersebut membuat bapak korban bernama Subadri (50) naik pitam. Dia meminta agar kasus tersebut diusut tuntas aparat kepolisian, karena telah membahayakan masa depan dan keselamatan anak. Bahkan, dia berniat akan mengeluarkan dua anaknya dari lembaga tersebut.

"Bukan seperti ini cara mendidik murid. Masak hanya gurau saja langsung ditempeleng hingga pingsan, jujur saja saya tidak terima," tegas Subadri. Saat ini, kasus tersebut masih diperiksa aparat dari Polsek Bluto.

sumber:
http://www.waspada.co.id/

Entri Populer