On The Spot

Mau Tahu Bedanya SBY vs JK vs Megawati ???


Ada beberapa kandidat Presiden 2009 yang mulai nampak menonjol kepupelarannya dimata rakyat,sebut saja SBY,JK,Megawati,Hamengkubuwana,Prabowo,
Wiranto,Sutiyoso sampai ke Hidayat Nur Wahid ,tidak bisa dipungkiri masih saja tokoh-tokoh lama ini yang akan mendominasi pilihan rakyat pada pemilihan Presiden Indonesia 2009.

Keberadaan para tokoh Politik Indonesia diatas hanya dikenal sebatas dari liputan dan berita yang terkadang dibungkus oleh pernik-pernik iklan tentang pencitraan diri,mungkin dapat dikatakan tidak banyak yang mengetahui siapa sebenarnya mereka,terutama dalam kehidupan sehari-harinya.

Perangai dan karekter apa saja sih yang sebenarnya mereka punyai,lalu peran apa yang mereka sedang lakoni ketika menjalankan roda pemerintahannya?rakyat hanya tahu ketika mereka menabuhkan genderang ‘kesuksesan’,kerap bertalu-talu tak henti membisikan keberhasilan yang telah dicapai,padahal mereka dipilih untuk memang HARUS berhasil…

Untuk lebih jelasnya siapa sebenarnya para Kandidat Presiden Indonesia 2009,inilah mereka sebenarnya (seperti yang dirangkum dari beberapa sumber pemberitaan)

JK - Jusuf Kalla
Jika dilihat dari gaya berpolitik dibanting SBY dan Megawati, bukan mustahil JK adalah sosok yang lebih menarik ketimbang SBY ataupun Megawati, JK lebih egaliter, tidak basa-basi, satu kata dan perbuatan, memberikan arahan kepada para anggota kabinet lebih sederhana dan singkat, cepat dan tegas dalam mengambil keputusan, berani mengambil risiko jika keputusan yang diambilnya salah dan benar-benar pribadi yang hangat.

Namun ada kelemahan JK, yaitu terlalu dekatnya dengan Aburizal Bakrie. Sebagai Wakil Presiden dan negarawan, JK sepatutnya tidak perlu terlalu melindungi perusahaan-perusahaan Bakrie yang akan atau sudah kolaps, apalagi kalau memang itu adalah akibat dari salah kelola dari pemiliknya,

Selain itu JK sangat Percaya Diri secara berlebihan hingga kadang ada hal yang semestinya dibicarakan dahulu dengan atasanya malah dijalankan lebih dulu dan baru melaporkannya.

Sebagai mantan pengusaha sukses terkadang JK menjalankan pemerintahannya seperti ketika dia menjadi pengusaha.

SBY - Susilo Bambang Yudhoyono
Sebaliknya, tatapan mata SBY selalu menyimpan misteri, kalau memberikan arahan, maaf, melebihi Sapta Marga yang harus dihafal oleh prajurit TNI sehingga para menteri sulit menghafalnya. Arahan juga bisa berubah pada sidang kabinet berikutnya.

SBY terlalu sering mengadakan rapat untuk memutuskan sesuatu (apalagi soal menaikkan harga BBM yang menyangkut citra dirinya) dan tidak jarang mengadakan rapat melalui teleconference dari luar negeri atau rapat di hari Sabtu atau Minggu untuk menunjukkan pemerintah serius, namun justru menimbulkan kekhawatiran rakyat seolah-olah Negara Dalam Keadaan Bahaya.

SBY selalu tampil necis walau sedang mengunjungi rakyat yang terkena bencana alam, dan bagaikan sinterklas membagi-bagikan uang melalui program PNPM Mandiri yang sebagian dananya merupakan pinjaman dari Bank Dunia. Ia penuh basa basi politik, dan belakangan mengelola pemerintahan dengan cara marah-marah atau MBA, alias Management By Anger.(sumber : inilah.com)

Megawati
Megawati adalah Presiden Indonesia paling pendiam. Putri Bung Karno ini sepertinya seorang pengikut fanatik pepatah kuno “Silence is Gold”. Namun, diamnya Megawati sering kali kelewatan. Ia tetap tak bersuara, bahkan ketika negeri ini membutuhkan kejelasan sikapnya. Sampai-sampai (alm) Roeslam Abdulgani, tokoh pejuang 45, berseru, “Megawati bicaralah sebagai Presiden!”

Berdasarkan penuturan Laksamana Sukardi, mantan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara, jika berdiskusi dengan pembantunya, lebih sering soal-soal ringan, seperti masakan, tanaman, dan shopping. Pembicaraan dengan topik itu bisa membuat diskusi dengan Megawati berlangsung lama. Namun, jika sudah menyentuh soal pekerjaan atau negara, daya fokusnya sangat terbatas. Konsentrasinya kurang cukup untuk terus-menerus fokus ke permasalahan. Hal ini menimbulkan kesan Megawati orang yang tidak mau repot dalam mengurus negara.

Mantan pentinggi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan yang kini hengkang dan mendirikan Partai Demokrasi Pembaruan, Roy BB Janis, menuturkan dalam buku itu, dalam sidang kabinet, Megawati biasanya lebih banyak diam. Kalaupun angkat suara fungsinya hanya sebagai pengatur lalu lintas. Kalau ada dua menteri saling berdebat di sidang kabinet, Megawati hanya menonton, jarang memberikan pendapatnya sendiri atau menengahi keduanya meski perdebatan sudah berada pada tingkat "panas".

Ada cukilan kisah menarik tentang diamnya Megawati. Menjelang tutup tahun 2002….Suatu hari bertemulah Hendropriyono dan Rini Suwandi di kediaman Megawati di Jalan Teuku Umar. Hendro menegur keras Rini soal sepak terjang Fuad. Kata-kata Hendro meluncur tanpa tedeng aling-aling. Teguran itu begitu menyakitkan Rini hingga ia menangis sambil memeluk Megawati. Apa reaksi Presiden? Megawati hanya tersenyum menyaksikan adegan perang mulut antara dua pembantu dekatnya (hal 276).

Pendendam

Semua orang mafhum, hingga detik ini Megawati emoh bertemu dengan Susilo Bambang Yudhoyono, … Tjipta menulis, “Di mata Megawati, Susilo Bambang Yuhoyono tidak lebih seorang pengkhianat, bahkan seorang Brutus yang sadis,” (hal 303)...apalagi ketika Pada putaran kedua Pemilu 2004 SBY menang gemilang dalam pemungutan suara. Megawati sedih dan menangis.

Semua orang tahu, saat pelantikan SBY di Gedung MPR pada 20 Oktober 2004 Megawati tidak hadir, padahal banyak orang dekat membujuknya datang. Semua orang juga tahu, pagi itu Megawati bahkan tidak duduk di depan pesawat televisinya, tapi sibuk berkebun.

Menurut penuturan Roy BB Janis, kegusaran dan kebencian Megawati diartikulasikan dalam rapat DPP PDI-P. “Kalau orang lain, Amien Rais presiden, Wiranto presiden, siapalah, saya datang. Namun, kalau ini (SBY) saya enggak bisa karena dia menikam saya dari belakang,” begitu kata Megawati seperti ditirukan Roy (hal 289).
(100% copied from kompas dot com http://forum.detik.com/showthread.php?p=5781344 )

Nah kalo sudah demikian siapa yang pantas akan dipilih oleh rakyat SBY ?, JK ?,Megawati?...wuih pilihan sulit bagi rakyat ,bahannya Cuma itu,mereka bertiga adalah “pemilik” 3 partai terbesar,partai penguasa di negeri ini,ketigannya mempunyai kelemahan yang mengerikan,namun ke 3nya adalah orang-orang yang pernah memimpin negeri ini,rakyat ada yang kecewa dan ada pula yang gembira, pilihan tetap harus dijatuhkan agar Negara tercinta ini tetap berjalan.

Pertanyaan yang sebenarnya kerap timbul adalah apakah Negara yang besar ini sudah tidak mempunyai lagi pemimpin yang lebih baik dari SBY vs JK vs Mega ?bagaimana menurut anda?

sumber:
http://www.kanzelir.com/

Entri Populer