Warning ! Jangan Konsumsi Air Tanah Jakarta
Kondisi air tanah Jakarta semakin parah. Masyarakat diminta untuk mengurangi penggunaannya.
"Air tanah Jakarta sudah tidak aman kualitas dan kuantitasnya," tegas Kabid Perencanaan Dampak Lingkungan dan Pengelolaan Sumber Daya Pertanahan BPLHD DKI Jakarta, Dian Wiwekowati, Jumat (27/2), dalam acara diskusi di Hotel Haris, Jalan Saharjo, Jakarta Selatan.
Dian mengatakan, air tanah dengan kedalaman 0-40 meter sangat berbahaya jika dikonsumsi karena banyak mengandung bakteri e-colly.
Dari hasil penelitian BPLHD DKI Jakarta, jelas Dian, pada tahun 2008 prosentase air tanah yang layak dikonsumsi di 5 wilayah Jakarta sangat kecil. Di Jakarta Utara 13 persen, Jakarta Barat 7 persen, Pusat 9 persen, Selatan 35 persen, Timur 30 persen.
Dalam kesempatan itu, Dian meminta masyarakat untuk memperbaiki kualitas air tanah di Jakarta dengan melakukan program 5 R (Reduce, Rouce,Recycle, Recard dan Recovery).
"Untuk perbaiki kualitas air tanah bisa dibuat sumur resapan," ucap Dian.
Dian menambahkan, kemungkinan Jakarta akan mengalami krisis air tanah. Beberapa daerah yang saat ini masuk dalam kategori krisis antara lain, Pulo Gadung, Matraman. Tebet, Duren Sawit, Pasar Rebo, Pasar Minggu dan Ciracas.
Sementara wilayah yang masuk kategori sangat rawan yaitu, Kembangan, sebagian Kebun Jeruk, Tanah Abang, Menteng, Senen dan Cakung. (Lia)