Membuat Mesin Waktu?
Hmm.. Jadi kita sampe sekarang menganggap bahwa Time Travel adalah sebuah hal yang tabu. Ketika kita mendengar kata Time Machine, kebanyakan dari kita akan mengatakan bahwa itu adalah hal yang mustahil. Tapi tidak demikian pendapat dari pada para Physicists yang sakti-sakti. Salah satunya adalah Professor of Physics dari University of Connecticut, Ronald Mallett, Ph.D. Ketika kecil, bapaknya meninggal secara mendadak karena terkena penyakit Cancer, dan waktu itu dia sangat terpukul sekali. Sejak saat itu, dia mempunyai tekad untuk membuat sebuah Time Machine untuk kembali ke masa lalu untuk bertemu dengan sang Ayah, bahkan mungkin menyembuhkanpenyakitnya (soalnya dulu blom ada obatnya).Kalo kita pengen ngebuat sebuah Time Machine, maka kita harus mengerti apa arti sebenarnya dari'waktu'. Kebanyakan dari kita mengaku mengerti apa itu waktu, walaupun sebenarnya kita salah menangkap konsep waktu. Professor Michio Kaku menjelaskan apa itu sebenarnya waktu. Ketika kita melihat matahari, sebenarnya kita melihat matahari 8 menit yang lalu. Mengapa??? Karena butuh 8 menit untuk cahaya matahari sampai ke permukaan bumi yang berjarak 92 million miles (1 mile = 1.61 km). Jadi kitasebenarnya melihat matahari di masa lalu. Bisa dibilang bahwa universe itu sendiri adalah sebuah mesin waktu raksasa, karena bintang2 yang kita lihat sebenarnya adalah gambaran bintang2 di masa yang lalu, bukan gambaran bintang di masa sekarang. Gak usah jauh2, bahkan kita di bumi aja gak bisa yakin apa arti dari kata 'sekarang'. Ketika lu melihat ke kaca, lu sebenernya gak melihat diri lu pada saat sekarang. Tapi lu melihat diri lu di masa lalu, yaitu 2 nanoseconds yang lalu. Karena butuh waktu 1 nanosecond untuk cahaya dari mata lu ke kaca, dan balik dari kaca ke mata lu. Jadi yang lu lihat di kaca adalah diri lu 2 nanoseconds yang lalu.
Cahaya mempunyai kecepatan 1 foot / nanosecond. Professor Kaku bilang, kalo kita mau membuat Time Machine, kita harus mengerti apa itu 'time'. Dia memulai penjelasan dengan memberi tahu 3 miskonsepsi umum mengenai waktu.
1. Kata universal 'sekarang'. Kalo disini jam 2, berarti di bulan juga jam 2, dan berarti di bagian universe yang lain juga jam 2. Padahal sebenernya gak mungkin lu mensinkronisasi waktu di seluruh universe. Miskonsepsi ke-1 terjadi karena adanya miskonsepsi ke-2.
2. Banyak orang percaya bahwa waktu berjalan pada kecepatan yang konstan. Banyak orang percaya bahwa waktu berdetik pada kecepatan yang sama di seluruh universe. Bisa dibuktikan bahwa sebenernya waktu berdetik lebih lama di luar angkasa, daripada di bumi. Pada faktanya, kalo pengen sistem navigasi satelit kita berkerja, militer Amerika harus melakukan adjustment setiap harinya. Waktu tidaklah absolute, waktu berdetik pada rate yang berbeda di tempat yang berbeda. Oleh karena itu time traveller harus menghilangkan semua ide2 mengenai waktu mekanikal dan menangkap ide bahwa waktu adalah sebuah dimensi.
3. Banyak people mengasumsi bahwa kita tinggal di dunia 3 dimensi. Itu salah, karena sebenernya kita tinggal di dunia 4 dimensi, 3 dimensi ruang, dan 1 dimensi waktu.
Mungkin rada susah bagi kita menganggap waktu sebagai sebuah dimensi, tapi Professor Kaku mempunyai cara agar kita lebih mudah menangkap ide tsb, yaitu dengan bantuan game Pac-Man. Pac-Man hidup di dunia 2 dimensi, dia cuma bisa bergerak maju mundur, kanan kiri tapi dia gak bisa ke atas. Dia hidup di dunia yang datar. Kita hidup di dunia 3 dimensi, kita bisa bergerak maju mundur, kanan kiri, dan atas bawah, tapi kita gak bisa menvisualisasi dimensi yang lebih tinggi, begitu juga dengan si Pac-Man yang tidak bisa menvisualisasi dimensi ke 3.
Dimensi ke 4 kita sebut sebagai dimensi space and time. Kita sekarang percaya bahwa space time tidaklah invisible, tapi sebenernya adalah sebuah kain yang bisa ditarik, direnggangkan, bahkan bisa ditekuk sampe menjadi titik2. Untuk membangun sebuah mesin waktu, kita harus bisa memanipulasi kain space time ini. Kebanyakan saintis percaya, bahwa pemanipulasian kain space time ini membuat ide mesin waktu menjadi sesuatu yang possible.
Kita bisa aja ngerubah kecepatan kita bergerak, misalnya di jalanan, kita mau mempercepat gerakan kita, ya tinggal ditambah speed kita berjalan. Tapi ngerubah kecepatan bergerak kita menurut waktu adalah sesuatu yang sangat rumit. Kebanyak kita manusia bergerak dengan kecepatan 1 second / 1 second. Tapi sebenarnya sudah ada beberapa time travellers diantara kita. Astronaut yang ada di luar angkasa sudah melakukan time travel ke masa depan. Tapi gimana cara mereka melakukannya?? Stasiun luar angkasa mengorbit bumi dengan kecepatan lebih dari 17,000 miles/hour. Para astronauts tinggal di stasiun ini lebih dari 700 hari. Ketika balik ke bumi, astronauts sudah melakukan time travel selama 'fraction of a second' ke masa depan. Alasannya adalah karena speed.
Sebuah pesawat luar angkasa adalah sebuah mesin waktu. Kecepatan pesawat ini berjalan membuat waktu bagi orang2 yang berada di dalam pesawat bergerak lebih lama. Untuk mendemonstrasikan bagaimana pergerakan dapat mempengaruhi waktu, kita harus tau bahwa tidak ada yang bisa bergerak lebih cepat dari kecepatan cahaya. Batas ini disebut sebagai cosmic speed limit.
Kecepatan cahaya dalam ruang hampa selalu konstan di seluruh universe. Karena kecepatan cahaya yang tidak pernah berubah ini, maka waktu dapat dimanipulasi. Bila ada 2 orang dalam sebuah percobaan. Yang satu mengendarai mobil, dan yang satu berdiri di jalanan. Waktu berjalan lebih lama pada orang yang berjalan dengan sebuah kecepatan daripada orang yang hanya berdiri tanpa mempunyai kecepatan. Saintis menyebut fenomena ini sebagai Time Dilation.
Kalo mau tau bagaimana konsep ini dapat membantu kita ngebuat mesin waktu, kita akan melakukan sebuah percobaan. 2 orang anak kembar yang satu bernama Karl akan diem di bumi, sedangkan yang satu lagi twin brothernya, Kelvin akan travel ke luar angkasa. Kelvin bergerak dengan kecepatan mendekati kecepatan cahaya. Dia merasa baik2 aja dalam keadaan ini, tapi karena dia bergerak dengan kecepatan mendekati kecepatan cahaya, maka waktu akan berjalan lebih lama daripada twin brothernya yang ada di bumi. 20 tahun terlewat untuk Karl, tapi Kelvin telah memperlambat jalannya waktu dengan bergerak sangat cepat. Ketika dia kembali ke bumi, dia hanya bertambah tua sebanyak 3 tahun, tapi twin brothernya lebih tua 20 tahun dari Kelvin.
Kita tidak perlu ke luar angkasa kalo mau melihat fenomena ini. Geneva, Switzerland, terdapat mesin pemercepat partikel terbesar di dunia. Di sini mereka telah melakukan percobaan time travelling selama lebih dari 40 tahun. Partikel yang digunakan dalam percobaan ini adalah miu (gak tau gimana cara ngetik huruf miu T_T) one. Miu one adalah partikel berenergi tinggi yang dihasilkan oleh cosmic ray yang membombardir atmosfer kita secara konstan. Umur hidupnya cuma sekitar 1/1,000,000 second. Di sini, para saintis menggunakan speed untuk memperpanjang umur hidup si partikel ini, dan secara tidak sengaja mengubah partikel ini menjadi sebuah time traveller. Di mesin pemercepat ini, pastikel ini digerakan dengan kecepatan mendekati kecepatan cahaya. Kalo partikel ini digerakan dengan kecepatan mendekati kecepatan cahaya, maka jalannya waktu akan berjalan lebih lama buat si partikel ini. Jadi ketika si partikel ini kembali, 1 second telah berjalan buat si partikel, tapi 20 seconds berjalan buat para peneliti. Jadi bisa dibilang bahwa partikel ini melakukan perjalanan ke masa depan kita.
Tapi ada sebuah kekurangan fatal bila kita ingin menggunakan speed sebagai dasar dari pembuatan mesin waktu. Semua massa mempunyai hubungan dengan energi. Ketika sebuah objek mendapat tambahan energi dengan melakukan pergerakan , maka massanya akan bertambah. Kalau sebuah benda bergerak dengan kecepatan yang kecil, maka pertambahan massa tidaklah terlihat. Tapi kalo sebuah benda bergerak dengan kecepatan cahaya, maka pertambahan massa akan menjadi sangat drastis. Pada faktanya, partikel sabotamic yang dipercepat pada mesin pemercepat partikel ini mendekati kecepatan cahaya, massanya akan bertambah lebih dari 7000x lipat massa aslinya. Ketika sebuah partikel bertambah berat, maka para saintis harus menyediakan energi lebih banyak lagi untuk dapat menggerakan benda ini pada kecepatan konstan mendekati kecepatan cahaya, yang sampe pada akhirnya dibutuhkan sumber energi yang infinite bila ingin melakukannya.
Bila energi menjadi sumber permasalahan pada partikel2 kecil, bayangkan bila manusia yang ingin melakukan percobaan ini. Permasalahan dalam percobaan mesin waktu menggunakan speed adalah kita bahkan tidak bisa menggerakan sebuah partikel mendekati kecepatan cahaya, dibutuhkan seluruh sumber energi di bumi bila kita ingin menggerakan sebuah roket dengan kecepatan yang jauh lebih kecil dari kecepatan cahaya. Masalahnya kita tidak akan merasakan perbedaan apa2, kalo kita tidak bergerak dengan kecepatan mendekati kecepatan cahaya. Ada permasalahan lain, dengan menggunakan speed untuk membuat time machine adalah salah satu jalan untuk travel ke masa depan. Tapi sebenernya yang terjadi adalah si time traveller ini hanyalah memperlambat jalannya waktu bagi dia sendiri, dan fast-forward dirinya sendiri ke masa depan.
Untungnya, ada cara lain untuk melakukan time travel, yang dapat membuat time traveller menentukan pilihan dari perjalanan dia, mau ke masa depan, atau ke masa lalu. Kata Professor Stephen Hawking, Kita bisa aja melakukan perjalanan ke masa depan dengan menggunakan speed, tapi permasalahnnya adalah kita gak bisa kembali ke masa lalu untuk memceritakan pengalaman kita di masa depan. Ada cara lain yang bisa dilakukan, yaitu dengan memanfaatkan gravitasi.
Banyak dari kita berpikir bahwa gravitasi hanyalah sekedar gaya yang ngebuat kita tetap berada di bumi. Tapi saintis di Manchester University di England melihat gravitasi dari sisi yang sangat berbeda. Untuk time traveller, gravity adalah bukti bahwa massa membengkokan/menekuk/bend dan mendistorsi kain space and time. Professor Brian Cox dari Manchester University adalah seorang expert dalam hal gravitasi (rada feminim orangnya, Wwkwkwk XD). Jadi menurut dia, space time itu ada disekitar kita, ada di dalam tubuh kita, dan kitapun sebenernya juga mem-bend kain space and time karena kita menghasilkan gravitasi juga. Tapi tentunya karena manusia sangatlah ringan, kita hanya mem-bend kain space time ini sedikit saja. Tapi lain halnya dengan objek2 sebesar planet, matahari, galaksi, dan black hole, mereka akan nge-bend kain space time ini dalam kuantitas yang besar. Karena gak ada visualisasi kita anggep aja gini. Planet2 mengitari matahari karena pengaruh gaya gravitasi, tapi kita tidak dapat menvisualisasikan bagaimana sebenernya gravitasi beraksi. Dengan kain space time, kita bisa ngebuat visualisasinya. Anggep sebuah kain biasa kita tarik sampe lurus lalu kita taruh sebuah objek berbentuk bola ditengah2 kain tersebut yang cukup berat. Apa yang terjadi?? Akan terjadi sebuah tekukan di tengah2 kain, pas di bawah bola tsb, ya kan? Kita anggep bola tersebut adalah matahari. Sekarang anggep ada sebuah objek berbentuk bola lagi datang dari arah mana saja mendekati bola pertama. Apa yang akan terjadi?? Maka bola kedua akan berputar masuk kedalam lekukan hasil gaya dorong benda pertama. Itulah contoh visualisasi gravitasi. Semua benda yang mendekati bola pertama, tentunya yang ukurannya lebih kecil, akan berputar mengelilingi si bola itu. Bedanya di sini adalah, bola2 kecil yang bergerak medekati bola besar itu tidak akan pernah nempel dengan bola besar tsb. Melainkan ada sebuah energi yang membuat bola2 kecil ini tetap pada orbitnya.
Ada bukti dari teori ini. Image dari Hubble telescope memperlihatkan apa yang terjadi dengan cahaya ketika cahaya travel melewati space. Ketika cahaya melewati sebuah galaksi, terlihat bahwa cahaya dibengkokan oleh sesuatu. Dengan memeriksa bagaimana cahaya bisa dibengkokan ketika dia melewati sebuah galaksi, kita bisa membuktikan bahwa massa mem-bend space time. Pada kain space time yang flat, light beam akan berjalan lurus. Ketika cahaya yang melewati kain space time ini terlihat membengkok oleh karena gravitasi, maka jalur yang dilewati oleh cahaya ini juga pasti membengkok, dan jalur yang di lewati ini adalah kain space time itu sendiri. Professor Cox melakukan sebuah percobaan. Bermilyar2 matahari mem-bend space and time dan fenomena ini mirip dengan sebuah lensa. Ketika cahaya ditembakan ke sebuah lensa, maka cahaya akan dibengkokan, sama halnya ketika kita mebengkokan kain space time, makan cahaya juga akan membengkok. Di percobaan ini terlihat bahwa jalur dari cahaya ini setelah melewati sebuah lensa terlihat membengkok dan ini membuktikan bahwa massa mem-bend space time (gak ada visualisasi susah jelasinnya ~_~). Pembengkokan space time ini akan membantu kita membangun mesin waktu.
Ketika gravitasi mem-bend space time, fenomena ini benar2 mempunyai efek yang sangat real terhadap jalannya waktu. Kita di bumi mungkin tidak merasakannya. Tapi waktu berjalan lebih lama di permukaan tanah dibanding dengan ketika kita berada di tempat yang tinggi. Semakin dekat kita dengan bumi, semakin bengkok space time, semakin besar gravitasinya, dan semakin lama waktu berjalan. Sedangkan ketika kita berada di tempat yang tinggi, maka space time akan sedikit lebih membengkok, jadi time akan berjalan lebih cepat. Efeknya memang sangat kecil, kalo kita hanya berdiri di tempat yang tinggi (gedung pencakar langit) selama 100 tahun penuh , maka waktu akan berjalan 50 million seconds faster, daripada yang berada di bawah trus dalam waktu yang sama. Jadi bisa dibilang bahwa bumi kita ini adalah sebuah mesin waktu.
Gravitasi dari bumi cukup besar untuk membuat traveller melakukan perjalanan ke masa lalu. Tapi ada beberapa tempat di universe ini dimana gravitasi mempunyai efek distorsi yang sangat besar terhadap space time yaitu Black Hole. Professor Stephen Hawking terkenal sebagai expert Black Hole. Gravitasi dari Black Hole mendistorsi space time sebegitu hebatnya sampe seakan2 membuat sebuah lorong dalam space time ini. Bisa dibanyangkan ada benda kecil dengan massa yang luar biasa besarnya di taruh pada sebuah kain (yang tidak akan robek tentunya) dan benda ini akan mendorong kain kebawah secara infinite sampai terlihat seperti sebuah lorong. Karena gravitasi dari black hole sangatlah besar, maka waktu akan berjalan sangat amat lama. Permasalahannya adalah black hole mempunyai bagian terpadat yang menuju pada sebuah singularity. Bukan berita yang bagus buat para time traveller. Ketika lu masuk ke dalam bagian terpadat dari black hole ini, maka lu akan hancur seketika.
January 2008, ada penemuan baru mengenai Black Hole. Chandra X-Ray Observatory, berlokasi lebih tinggi 200 kali dari Hubble Telescope memberikan data2 baru mengenai Black Hole. Kaca yang digunakan pada Chandra X-Ray Observatory ini adalah kaca yang termulus yang pernah dibuat oleh manusia. Ketika saintis menganalisa hasil X-Ray dari super massive black hole, mereka menemukan bahwa black hole berputar pada kecepatan yang mendekati kecepatan cahaya. Tentunya ini menjadi berita yang sangat luar biasa bagi para time traveller.
Professor dari Princeton University, Richard Gott, melakukan pencarian di universe untuk menemukan sesuatu yang bisa me-warp space and time mendekati black hole yang berputar. Dia mempunyai sebuah hipotesis yang sebenernya hanyalah sebuah teori saja, yaitu adanya Cosmic String. Cosmic String adalah sebuah benang energi yang tipis yang berasal dari leftover proses BigBang. Walaupun tidak lebih lebar dari sebuah atom, cosmic string mempunyai density yang sangat besar. String yang hanya sepanjang 1 yard, akan menghasilkan gravitasi lebih besar dari bumi. Gravitasi yang sangat besar akan mem-warp space time. Bila ada 2 cosmic string yang berpapasan satu sama lain, kita bisa ngebuat sebuah mesin waktu. Mirip dengan sebuah kertas. Kita buat 2 titik, satu diujung kanan dan satu diujung kiri. Normalnya, sebuah spaceship harus jalan mengikuti rute yang lurus. Tapi bila ada 2 buah cosmic strings, maka kertas tsb akan dibengkokan sehingga ke-2 titik itu hampir menempel satu sama lain, sehingga tercipta rute baru yang jauh lebih dekat. Dengan rute yang baru, berarti kita bisa berjalan lebih cepat dari cahaya itu sendiri. Ingat bahwa cahaya berjalan sejajar dengan kain space time. Dengan demikian, kita bisa kembali ke masa lalu. Kalo kita mempunyai sebuah mobil (anggep sebagai spaceship), dan kita menemukan 2 buah cosmic strings, kita bisa kembali sebelum kita berangkat (aneh kan? Wkwkwkw..., gak ada visualisasinya sih...). Beginilah caranya, cosmic strings akan mem-bend space time dan menyediakan sebuah shortcut. Dengan berjalan melalui shortcut, kita akan berjalan lebih cepat dari cahaya itu sendiri yang berjalan melalui space time yang normal. Jalur yang dilalui oleh waktu tidaklah lagi linear, melainkan membentuk sesuatu yang mirip dengan sebuah lingkaran. Tapi ada sesuatu kekurangan dari teori ini. Cosmic string tidak hanya cuma sebuah hipotesa saja, tapi juga elusive (susah dipahami). Kita tidak mungkin sehoki itu untuk menemukan 2 buah cosmic strings yang melewati satu sama lain dengan speed yang dibutuhkan untuk membuat mesih waktu. Gott mengatasi permasalahannya dengan hipotesa alternative, yaitu sebuah cosmic loop. Tapi mesin waktu dengan metode Gott ini mempunyai kekurangan. Dia sadar di detik2 pertama ketika dia berhasil nge-warp space and time menjadi sebuah lingkaran, semua daerah di sekitar situ akan termakan oleh Black Hole. "Tentu saja ini bukan hal yang baik", kata Professor Gott, "Sebuah Black Hole ada sebuah hotel dimana lu check-in tapi tidak check-out :P". Jadi sepertinya daerah time travel akan terperangkap di dalam oleh Black Hole yang berputar. Walaupun kemungkinan termakan oleh Black Hole tidak cukup menakutkan buat para time travellers, mesin waktu Gott mempunyai kekurangan yang lain. Massa dari cosmic loop ini adalah sekitar 1/2 dari massa galaksi kita. Jadi kita harus mampu memanipulasi massa sebesar ini. Jadi dibutuhkan sebuah Galactic Civilization yang mempunyai sumber energi dari seluruh galaksinya tersebut.
Sepertinya cosmic string tima machine adalah sebuah project untuk masa depan. Akan tetapi teori Gott ini menyemangati para ilmuwan lain untuk mencari naturally occuring time machine di universe kita ini. Pada faktanya ketika para saintis memperlakukan space time sebagai sebuah terrain, mereka mencari2 cara untuk 'leap across' atau 'tunnel through it' (susah diterjemahinnya ~_~). Cara terbaik untuk travel melewati waktu adalah dengan menggunakan shortcut antara 2 point di space. Di bumi kita familiar dengan jembatan dan lorong (tunnels) untuk membuat short cut, dan kita harus bisa ngebuat sesuatu yang mirip seperti itu di space. Dan kita bisa merubahnya menjadi mesin waktu, kata Professor Paul Davies dari Arizona State University. Professor Davies sudah menganalisa semua teori yang ada mengenai Time Travel, dan dia yakin, bahwa teori yang paling memungkinkan untuk dijalankan adalah sebuah teori yang bernama Worm Hole. Gravitasi mem-warp kain space time, dan orang2 yang tertarik dengan time travel merasa warping ini sudah cukup, kain space time bisa membengkok dengan sendirinya. Worm Hole adalah sebuah koneksi di antara 2 region pada sebuah dimensi space time yang bengkok. Gambarannya, ada kertas HVS panjang, lalu dibengkokin di tengah2nya. Nah sekarang diantara ke dua bagian kertas atas dan bawah ini, di buat semacem lorong yang menghubungkan bagian kertas yang satu ke bagian yang lain. Lorong ini adalah Worm Hole. Dibilangnya, worm hole mempunyai 2 mouths and a throat. Jadi time traveller bisa travel melalui Worm Hole, lebih cepat dari cahaya yang travel melalui space time. Professor Davies bilang bahwa dulu orang2 ngomongin Black Hole, sekarang terbukti bahwa Black Hole itu ada. Sekarang kita ngomongin Worm Hole, mungkin nanti kita akan menemukan sebuah Worm Hole di universe ini.
Banyak Time Travel antusias berpendapat bahwa time travel tidak mungkin kita lakukan, tapi dilakukan oleh super advance civilization yang mempunyai kekuatan galaksi on their fingertips. Tapi satu saintis di Amerika merasa dia bisa time travel into the past, dan dia mempunyai buktinya. Dia adalah Professor Ronald Mallett. Dia berpendapat begini. Mungkin dengan time travel kita bisa tau apa yang akan terjadi di masa depan, dan kita dapat melakukan sesuatu di masa lampau. Yang membuat Mallett berbeda adalah dia tidak hanya melakukan pendekatan secara teoritis untuk dapat travel melalui dimensi ke-4, Mallett berpendapat bahwa 'Age of Time Travel' adalah sekarang. Melihat progress yang telah manusia lakukan dalam bidang Time Travel di abad ke-21, Mallett berpikir bawah manusia sekarang mempunyai sebuah ide bahwa everything is possible. Sesuatu yang mempengaruhi rotating black holes, worm holes, dan comsic string adalah gravitasi. Mallett mencari cara lain untuk menggunakan gravitasi ini untuk melakukan time travel. Cahaya tidak mempunyai massa, tapi mempunyai energi. Dia menemukan bahwa, cahaya bisa digunakan untuk mengontrol gravitasi, dan karena gravitasi mengontrol waktu, maka cahaya bisa digunakan untuk mengontrol waktu. Itulah basic dari teori Mallett. Dan dia berpikir, kalo dia bisa membuat circulating beam of light, dan kalo circulating beam of light ini bisa men-twist space, dan kalo bisa men-twist space maka pasti bisa juga men-twist waktu.
Ketika cosmic holes dan cosmic strings membutuhkan sumber energi yang luar biasa banyaknya, Mallet yakin bahwa time machine dia bisa dibuat tidak di masa depan, tapi sekarang. Banyak orang berpendapat bahwa ide Mallett adalah mustahil, tapi Mallett yakin kalo time machine dia bisa ngebuat time loop yang kecil. Tapi time traveller yang bisa masuk ke dalam time machine yang dia buat adalah sebuah particle yang kecil. Professor Mallett bilang, "Bayangkan, kalo kita bisa memberi tahu akan bencana alam di masa depan, kita tidak perlu mengirim orang balik ke masa lalu, kita bisa mengirim informasi ke masa lalu, scientific information, medical information, pikirkan bahwa kita bisa mengirim ke masa lalu sebuah obat untuk AIDS, ato cancer, dsb, itu akan lebih berguna dari pada ngirim orang balik ke masa lalu." (kasian si Mallett, kayaknya masih terhantui oleh keinginan dia nyembuhin bapaknya pas dia kecil dulu ). Tapi Mallett sekarang sadar, bahwa dia tidak akan bisa bersatu kembali dengan ayahnya tsb. Time travel terjadi sesaat setelah time machine di jalankan. Hanya waktu yang bisa membuktikan apakah time machine Mallett berjalan ato tidak. Tapi ngebuat mesin waktu yang bisa membuat seseorang time travel ke masa lalu menciptakan sebuah dilemma bagi manusia selama berpuluh2 tahun. Segala perubahan yang terjadi di masa lampau pasti mempunyai konsekuensinya. Bila time traveller merubah masa lalu, bagaimana ini akan mempengaruhi waktu sekarang?? Tapi saintis lain menemukan solusi untuk argumen ini, yaitu parallel universes. Ini benar2 seperti science-fiction, tapi bukti2nya muncul dengan sendirinya. Professor Michio Kaku melakukan sebuah percobaan. Laser beam yang terbuat dari single particle of light photon. Ketika dia menembakan photonya ke kaca, kita akan melihat multiple dots (bukan cuma satu), as if photonnya ada di banyak tempat di waktu yang sama. Semua yang ada di universe terbuat dari sabotemic particles, kalo photon can be at two places at once, bisakah kita?? Sekarang para physicists percaya bahwa universe itself splits into 2 universes. Di universe yang satu, photon akan jalan ke kanan, di universe yang lain photonnya akan jalan ke kiri. Dengan kata lain, bisa ada infinte number of parallel universes, each one is splitting of from the other ones. Katanya pas dia masih graduates student, si Professor Kaku ini ampir jatoh dari kursi mikir kalo elektron aja bisa ada di 2 tempat di waktu yang sama, mungkin juga dia sendiri juga bisa ada di 2 tempat di waktu yang sama. Di parallel universes theory, universe kita is like a playing card in a deck of many, bukan lagi universe tapi multiverse. Kita bisa berkunjung ke parallel universe lain dengan time travel. Jadi kalau kita mengubah sejarah di masa lalu, yang kita rubah hanyalah sejarah di parallel universe itu, bukan di dunia tempat kita tinggal, jadi ketika kita kembali ke dunia tempat kita tinggal, tidak terjadi perubahan apa2 (mirip sama film heroes yah :P). Dengan teori parallel universes ini, maka semua paradox yang ada dalam time travel dapat dihilangkan.
Cahaya mempunyai kecepatan 1 foot / nanosecond. Professor Kaku bilang, kalo kita mau membuat Time Machine, kita harus mengerti apa itu 'time'. Dia memulai penjelasan dengan memberi tahu 3 miskonsepsi umum mengenai waktu.
1. Kata universal 'sekarang'. Kalo disini jam 2, berarti di bulan juga jam 2, dan berarti di bagian universe yang lain juga jam 2. Padahal sebenernya gak mungkin lu mensinkronisasi waktu di seluruh universe. Miskonsepsi ke-1 terjadi karena adanya miskonsepsi ke-2.
2. Banyak orang percaya bahwa waktu berjalan pada kecepatan yang konstan. Banyak orang percaya bahwa waktu berdetik pada kecepatan yang sama di seluruh universe. Bisa dibuktikan bahwa sebenernya waktu berdetik lebih lama di luar angkasa, daripada di bumi. Pada faktanya, kalo pengen sistem navigasi satelit kita berkerja, militer Amerika harus melakukan adjustment setiap harinya. Waktu tidaklah absolute, waktu berdetik pada rate yang berbeda di tempat yang berbeda. Oleh karena itu time traveller harus menghilangkan semua ide2 mengenai waktu mekanikal dan menangkap ide bahwa waktu adalah sebuah dimensi.
3. Banyak people mengasumsi bahwa kita tinggal di dunia 3 dimensi. Itu salah, karena sebenernya kita tinggal di dunia 4 dimensi, 3 dimensi ruang, dan 1 dimensi waktu.
Mungkin rada susah bagi kita menganggap waktu sebagai sebuah dimensi, tapi Professor Kaku mempunyai cara agar kita lebih mudah menangkap ide tsb, yaitu dengan bantuan game Pac-Man. Pac-Man hidup di dunia 2 dimensi, dia cuma bisa bergerak maju mundur, kanan kiri tapi dia gak bisa ke atas. Dia hidup di dunia yang datar. Kita hidup di dunia 3 dimensi, kita bisa bergerak maju mundur, kanan kiri, dan atas bawah, tapi kita gak bisa menvisualisasi dimensi yang lebih tinggi, begitu juga dengan si Pac-Man yang tidak bisa menvisualisasi dimensi ke 3.
Dimensi ke 4 kita sebut sebagai dimensi space and time. Kita sekarang percaya bahwa space time tidaklah invisible, tapi sebenernya adalah sebuah kain yang bisa ditarik, direnggangkan, bahkan bisa ditekuk sampe menjadi titik2. Untuk membangun sebuah mesin waktu, kita harus bisa memanipulasi kain space time ini. Kebanyakan saintis percaya, bahwa pemanipulasian kain space time ini membuat ide mesin waktu menjadi sesuatu yang possible.
Kita bisa aja ngerubah kecepatan kita bergerak, misalnya di jalanan, kita mau mempercepat gerakan kita, ya tinggal ditambah speed kita berjalan. Tapi ngerubah kecepatan bergerak kita menurut waktu adalah sesuatu yang sangat rumit. Kebanyak kita manusia bergerak dengan kecepatan 1 second / 1 second. Tapi sebenarnya sudah ada beberapa time travellers diantara kita. Astronaut yang ada di luar angkasa sudah melakukan time travel ke masa depan. Tapi gimana cara mereka melakukannya?? Stasiun luar angkasa mengorbit bumi dengan kecepatan lebih dari 17,000 miles/hour. Para astronauts tinggal di stasiun ini lebih dari 700 hari. Ketika balik ke bumi, astronauts sudah melakukan time travel selama 'fraction of a second' ke masa depan. Alasannya adalah karena speed.
Sebuah pesawat luar angkasa adalah sebuah mesin waktu. Kecepatan pesawat ini berjalan membuat waktu bagi orang2 yang berada di dalam pesawat bergerak lebih lama. Untuk mendemonstrasikan bagaimana pergerakan dapat mempengaruhi waktu, kita harus tau bahwa tidak ada yang bisa bergerak lebih cepat dari kecepatan cahaya. Batas ini disebut sebagai cosmic speed limit.
Kecepatan cahaya dalam ruang hampa selalu konstan di seluruh universe. Karena kecepatan cahaya yang tidak pernah berubah ini, maka waktu dapat dimanipulasi. Bila ada 2 orang dalam sebuah percobaan. Yang satu mengendarai mobil, dan yang satu berdiri di jalanan. Waktu berjalan lebih lama pada orang yang berjalan dengan sebuah kecepatan daripada orang yang hanya berdiri tanpa mempunyai kecepatan. Saintis menyebut fenomena ini sebagai Time Dilation.
Kalo mau tau bagaimana konsep ini dapat membantu kita ngebuat mesin waktu, kita akan melakukan sebuah percobaan. 2 orang anak kembar yang satu bernama Karl akan diem di bumi, sedangkan yang satu lagi twin brothernya, Kelvin akan travel ke luar angkasa. Kelvin bergerak dengan kecepatan mendekati kecepatan cahaya. Dia merasa baik2 aja dalam keadaan ini, tapi karena dia bergerak dengan kecepatan mendekati kecepatan cahaya, maka waktu akan berjalan lebih lama daripada twin brothernya yang ada di bumi. 20 tahun terlewat untuk Karl, tapi Kelvin telah memperlambat jalannya waktu dengan bergerak sangat cepat. Ketika dia kembali ke bumi, dia hanya bertambah tua sebanyak 3 tahun, tapi twin brothernya lebih tua 20 tahun dari Kelvin.
Kita tidak perlu ke luar angkasa kalo mau melihat fenomena ini. Geneva, Switzerland, terdapat mesin pemercepat partikel terbesar di dunia. Di sini mereka telah melakukan percobaan time travelling selama lebih dari 40 tahun. Partikel yang digunakan dalam percobaan ini adalah miu (gak tau gimana cara ngetik huruf miu T_T) one. Miu one adalah partikel berenergi tinggi yang dihasilkan oleh cosmic ray yang membombardir atmosfer kita secara konstan. Umur hidupnya cuma sekitar 1/1,000,000 second. Di sini, para saintis menggunakan speed untuk memperpanjang umur hidup si partikel ini, dan secara tidak sengaja mengubah partikel ini menjadi sebuah time traveller. Di mesin pemercepat ini, pastikel ini digerakan dengan kecepatan mendekati kecepatan cahaya. Kalo partikel ini digerakan dengan kecepatan mendekati kecepatan cahaya, maka jalannya waktu akan berjalan lebih lama buat si partikel ini. Jadi ketika si partikel ini kembali, 1 second telah berjalan buat si partikel, tapi 20 seconds berjalan buat para peneliti. Jadi bisa dibilang bahwa partikel ini melakukan perjalanan ke masa depan kita.
Tapi ada sebuah kekurangan fatal bila kita ingin menggunakan speed sebagai dasar dari pembuatan mesin waktu. Semua massa mempunyai hubungan dengan energi. Ketika sebuah objek mendapat tambahan energi dengan melakukan pergerakan , maka massanya akan bertambah. Kalau sebuah benda bergerak dengan kecepatan yang kecil, maka pertambahan massa tidaklah terlihat. Tapi kalo sebuah benda bergerak dengan kecepatan cahaya, maka pertambahan massa akan menjadi sangat drastis. Pada faktanya, partikel sabotamic yang dipercepat pada mesin pemercepat partikel ini mendekati kecepatan cahaya, massanya akan bertambah lebih dari 7000x lipat massa aslinya. Ketika sebuah partikel bertambah berat, maka para saintis harus menyediakan energi lebih banyak lagi untuk dapat menggerakan benda ini pada kecepatan konstan mendekati kecepatan cahaya, yang sampe pada akhirnya dibutuhkan sumber energi yang infinite bila ingin melakukannya.
Bila energi menjadi sumber permasalahan pada partikel2 kecil, bayangkan bila manusia yang ingin melakukan percobaan ini. Permasalahan dalam percobaan mesin waktu menggunakan speed adalah kita bahkan tidak bisa menggerakan sebuah partikel mendekati kecepatan cahaya, dibutuhkan seluruh sumber energi di bumi bila kita ingin menggerakan sebuah roket dengan kecepatan yang jauh lebih kecil dari kecepatan cahaya. Masalahnya kita tidak akan merasakan perbedaan apa2, kalo kita tidak bergerak dengan kecepatan mendekati kecepatan cahaya. Ada permasalahan lain, dengan menggunakan speed untuk membuat time machine adalah salah satu jalan untuk travel ke masa depan. Tapi sebenernya yang terjadi adalah si time traveller ini hanyalah memperlambat jalannya waktu bagi dia sendiri, dan fast-forward dirinya sendiri ke masa depan.
Untungnya, ada cara lain untuk melakukan time travel, yang dapat membuat time traveller menentukan pilihan dari perjalanan dia, mau ke masa depan, atau ke masa lalu. Kata Professor Stephen Hawking, Kita bisa aja melakukan perjalanan ke masa depan dengan menggunakan speed, tapi permasalahnnya adalah kita gak bisa kembali ke masa lalu untuk memceritakan pengalaman kita di masa depan. Ada cara lain yang bisa dilakukan, yaitu dengan memanfaatkan gravitasi.
Banyak dari kita berpikir bahwa gravitasi hanyalah sekedar gaya yang ngebuat kita tetap berada di bumi. Tapi saintis di Manchester University di England melihat gravitasi dari sisi yang sangat berbeda. Untuk time traveller, gravity adalah bukti bahwa massa membengkokan/menekuk/bend dan mendistorsi kain space and time. Professor Brian Cox dari Manchester University adalah seorang expert dalam hal gravitasi (rada feminim orangnya, Wwkwkwk XD). Jadi menurut dia, space time itu ada disekitar kita, ada di dalam tubuh kita, dan kitapun sebenernya juga mem-bend kain space and time karena kita menghasilkan gravitasi juga. Tapi tentunya karena manusia sangatlah ringan, kita hanya mem-bend kain space time ini sedikit saja. Tapi lain halnya dengan objek2 sebesar planet, matahari, galaksi, dan black hole, mereka akan nge-bend kain space time ini dalam kuantitas yang besar. Karena gak ada visualisasi kita anggep aja gini. Planet2 mengitari matahari karena pengaruh gaya gravitasi, tapi kita tidak dapat menvisualisasikan bagaimana sebenernya gravitasi beraksi. Dengan kain space time, kita bisa ngebuat visualisasinya. Anggep sebuah kain biasa kita tarik sampe lurus lalu kita taruh sebuah objek berbentuk bola ditengah2 kain tersebut yang cukup berat. Apa yang terjadi?? Akan terjadi sebuah tekukan di tengah2 kain, pas di bawah bola tsb, ya kan? Kita anggep bola tersebut adalah matahari. Sekarang anggep ada sebuah objek berbentuk bola lagi datang dari arah mana saja mendekati bola pertama. Apa yang akan terjadi?? Maka bola kedua akan berputar masuk kedalam lekukan hasil gaya dorong benda pertama. Itulah contoh visualisasi gravitasi. Semua benda yang mendekati bola pertama, tentunya yang ukurannya lebih kecil, akan berputar mengelilingi si bola itu. Bedanya di sini adalah, bola2 kecil yang bergerak medekati bola besar itu tidak akan pernah nempel dengan bola besar tsb. Melainkan ada sebuah energi yang membuat bola2 kecil ini tetap pada orbitnya.
Ada bukti dari teori ini. Image dari Hubble telescope memperlihatkan apa yang terjadi dengan cahaya ketika cahaya travel melewati space. Ketika cahaya melewati sebuah galaksi, terlihat bahwa cahaya dibengkokan oleh sesuatu. Dengan memeriksa bagaimana cahaya bisa dibengkokan ketika dia melewati sebuah galaksi, kita bisa membuktikan bahwa massa mem-bend space time. Pada kain space time yang flat, light beam akan berjalan lurus. Ketika cahaya yang melewati kain space time ini terlihat membengkok oleh karena gravitasi, maka jalur yang dilewati oleh cahaya ini juga pasti membengkok, dan jalur yang di lewati ini adalah kain space time itu sendiri. Professor Cox melakukan sebuah percobaan. Bermilyar2 matahari mem-bend space and time dan fenomena ini mirip dengan sebuah lensa. Ketika cahaya ditembakan ke sebuah lensa, maka cahaya akan dibengkokan, sama halnya ketika kita mebengkokan kain space time, makan cahaya juga akan membengkok. Di percobaan ini terlihat bahwa jalur dari cahaya ini setelah melewati sebuah lensa terlihat membengkok dan ini membuktikan bahwa massa mem-bend space time (gak ada visualisasi susah jelasinnya ~_~). Pembengkokan space time ini akan membantu kita membangun mesin waktu.
Ketika gravitasi mem-bend space time, fenomena ini benar2 mempunyai efek yang sangat real terhadap jalannya waktu. Kita di bumi mungkin tidak merasakannya. Tapi waktu berjalan lebih lama di permukaan tanah dibanding dengan ketika kita berada di tempat yang tinggi. Semakin dekat kita dengan bumi, semakin bengkok space time, semakin besar gravitasinya, dan semakin lama waktu berjalan. Sedangkan ketika kita berada di tempat yang tinggi, maka space time akan sedikit lebih membengkok, jadi time akan berjalan lebih cepat. Efeknya memang sangat kecil, kalo kita hanya berdiri di tempat yang tinggi (gedung pencakar langit) selama 100 tahun penuh , maka waktu akan berjalan 50 million seconds faster, daripada yang berada di bawah trus dalam waktu yang sama. Jadi bisa dibilang bahwa bumi kita ini adalah sebuah mesin waktu.
Gravitasi dari bumi cukup besar untuk membuat traveller melakukan perjalanan ke masa lalu. Tapi ada beberapa tempat di universe ini dimana gravitasi mempunyai efek distorsi yang sangat besar terhadap space time yaitu Black Hole. Professor Stephen Hawking terkenal sebagai expert Black Hole. Gravitasi dari Black Hole mendistorsi space time sebegitu hebatnya sampe seakan2 membuat sebuah lorong dalam space time ini. Bisa dibanyangkan ada benda kecil dengan massa yang luar biasa besarnya di taruh pada sebuah kain (yang tidak akan robek tentunya) dan benda ini akan mendorong kain kebawah secara infinite sampai terlihat seperti sebuah lorong. Karena gravitasi dari black hole sangatlah besar, maka waktu akan berjalan sangat amat lama. Permasalahannya adalah black hole mempunyai bagian terpadat yang menuju pada sebuah singularity. Bukan berita yang bagus buat para time traveller. Ketika lu masuk ke dalam bagian terpadat dari black hole ini, maka lu akan hancur seketika.
January 2008, ada penemuan baru mengenai Black Hole. Chandra X-Ray Observatory, berlokasi lebih tinggi 200 kali dari Hubble Telescope memberikan data2 baru mengenai Black Hole. Kaca yang digunakan pada Chandra X-Ray Observatory ini adalah kaca yang termulus yang pernah dibuat oleh manusia. Ketika saintis menganalisa hasil X-Ray dari super massive black hole, mereka menemukan bahwa black hole berputar pada kecepatan yang mendekati kecepatan cahaya. Tentunya ini menjadi berita yang sangat luar biasa bagi para time traveller.
Professor dari Princeton University, Richard Gott, melakukan pencarian di universe untuk menemukan sesuatu yang bisa me-warp space and time mendekati black hole yang berputar. Dia mempunyai sebuah hipotesis yang sebenernya hanyalah sebuah teori saja, yaitu adanya Cosmic String. Cosmic String adalah sebuah benang energi yang tipis yang berasal dari leftover proses BigBang. Walaupun tidak lebih lebar dari sebuah atom, cosmic string mempunyai density yang sangat besar. String yang hanya sepanjang 1 yard, akan menghasilkan gravitasi lebih besar dari bumi. Gravitasi yang sangat besar akan mem-warp space time. Bila ada 2 cosmic string yang berpapasan satu sama lain, kita bisa ngebuat sebuah mesin waktu. Mirip dengan sebuah kertas. Kita buat 2 titik, satu diujung kanan dan satu diujung kiri. Normalnya, sebuah spaceship harus jalan mengikuti rute yang lurus. Tapi bila ada 2 buah cosmic strings, maka kertas tsb akan dibengkokan sehingga ke-2 titik itu hampir menempel satu sama lain, sehingga tercipta rute baru yang jauh lebih dekat. Dengan rute yang baru, berarti kita bisa berjalan lebih cepat dari cahaya itu sendiri. Ingat bahwa cahaya berjalan sejajar dengan kain space time. Dengan demikian, kita bisa kembali ke masa lalu. Kalo kita mempunyai sebuah mobil (anggep sebagai spaceship), dan kita menemukan 2 buah cosmic strings, kita bisa kembali sebelum kita berangkat (aneh kan? Wkwkwkw..., gak ada visualisasinya sih...). Beginilah caranya, cosmic strings akan mem-bend space time dan menyediakan sebuah shortcut. Dengan berjalan melalui shortcut, kita akan berjalan lebih cepat dari cahaya itu sendiri yang berjalan melalui space time yang normal. Jalur yang dilalui oleh waktu tidaklah lagi linear, melainkan membentuk sesuatu yang mirip dengan sebuah lingkaran. Tapi ada sesuatu kekurangan dari teori ini. Cosmic string tidak hanya cuma sebuah hipotesa saja, tapi juga elusive (susah dipahami). Kita tidak mungkin sehoki itu untuk menemukan 2 buah cosmic strings yang melewati satu sama lain dengan speed yang dibutuhkan untuk membuat mesih waktu. Gott mengatasi permasalahannya dengan hipotesa alternative, yaitu sebuah cosmic loop. Tapi mesin waktu dengan metode Gott ini mempunyai kekurangan. Dia sadar di detik2 pertama ketika dia berhasil nge-warp space and time menjadi sebuah lingkaran, semua daerah di sekitar situ akan termakan oleh Black Hole. "Tentu saja ini bukan hal yang baik", kata Professor Gott, "Sebuah Black Hole ada sebuah hotel dimana lu check-in tapi tidak check-out :P". Jadi sepertinya daerah time travel akan terperangkap di dalam oleh Black Hole yang berputar. Walaupun kemungkinan termakan oleh Black Hole tidak cukup menakutkan buat para time travellers, mesin waktu Gott mempunyai kekurangan yang lain. Massa dari cosmic loop ini adalah sekitar 1/2 dari massa galaksi kita. Jadi kita harus mampu memanipulasi massa sebesar ini. Jadi dibutuhkan sebuah Galactic Civilization yang mempunyai sumber energi dari seluruh galaksinya tersebut.
Sepertinya cosmic string tima machine adalah sebuah project untuk masa depan. Akan tetapi teori Gott ini menyemangati para ilmuwan lain untuk mencari naturally occuring time machine di universe kita ini. Pada faktanya ketika para saintis memperlakukan space time sebagai sebuah terrain, mereka mencari2 cara untuk 'leap across' atau 'tunnel through it' (susah diterjemahinnya ~_~). Cara terbaik untuk travel melewati waktu adalah dengan menggunakan shortcut antara 2 point di space. Di bumi kita familiar dengan jembatan dan lorong (tunnels) untuk membuat short cut, dan kita harus bisa ngebuat sesuatu yang mirip seperti itu di space. Dan kita bisa merubahnya menjadi mesin waktu, kata Professor Paul Davies dari Arizona State University. Professor Davies sudah menganalisa semua teori yang ada mengenai Time Travel, dan dia yakin, bahwa teori yang paling memungkinkan untuk dijalankan adalah sebuah teori yang bernama Worm Hole. Gravitasi mem-warp kain space time, dan orang2 yang tertarik dengan time travel merasa warping ini sudah cukup, kain space time bisa membengkok dengan sendirinya. Worm Hole adalah sebuah koneksi di antara 2 region pada sebuah dimensi space time yang bengkok. Gambarannya, ada kertas HVS panjang, lalu dibengkokin di tengah2nya. Nah sekarang diantara ke dua bagian kertas atas dan bawah ini, di buat semacem lorong yang menghubungkan bagian kertas yang satu ke bagian yang lain. Lorong ini adalah Worm Hole. Dibilangnya, worm hole mempunyai 2 mouths and a throat. Jadi time traveller bisa travel melalui Worm Hole, lebih cepat dari cahaya yang travel melalui space time. Professor Davies bilang bahwa dulu orang2 ngomongin Black Hole, sekarang terbukti bahwa Black Hole itu ada. Sekarang kita ngomongin Worm Hole, mungkin nanti kita akan menemukan sebuah Worm Hole di universe ini.
Banyak Time Travel antusias berpendapat bahwa time travel tidak mungkin kita lakukan, tapi dilakukan oleh super advance civilization yang mempunyai kekuatan galaksi on their fingertips. Tapi satu saintis di Amerika merasa dia bisa time travel into the past, dan dia mempunyai buktinya. Dia adalah Professor Ronald Mallett. Dia berpendapat begini. Mungkin dengan time travel kita bisa tau apa yang akan terjadi di masa depan, dan kita dapat melakukan sesuatu di masa lampau. Yang membuat Mallett berbeda adalah dia tidak hanya melakukan pendekatan secara teoritis untuk dapat travel melalui dimensi ke-4, Mallett berpendapat bahwa 'Age of Time Travel' adalah sekarang. Melihat progress yang telah manusia lakukan dalam bidang Time Travel di abad ke-21, Mallett berpikir bawah manusia sekarang mempunyai sebuah ide bahwa everything is possible. Sesuatu yang mempengaruhi rotating black holes, worm holes, dan comsic string adalah gravitasi. Mallett mencari cara lain untuk menggunakan gravitasi ini untuk melakukan time travel. Cahaya tidak mempunyai massa, tapi mempunyai energi. Dia menemukan bahwa, cahaya bisa digunakan untuk mengontrol gravitasi, dan karena gravitasi mengontrol waktu, maka cahaya bisa digunakan untuk mengontrol waktu. Itulah basic dari teori Mallett. Dan dia berpikir, kalo dia bisa membuat circulating beam of light, dan kalo circulating beam of light ini bisa men-twist space, dan kalo bisa men-twist space maka pasti bisa juga men-twist waktu.
Ketika cosmic holes dan cosmic strings membutuhkan sumber energi yang luar biasa banyaknya, Mallet yakin bahwa time machine dia bisa dibuat tidak di masa depan, tapi sekarang. Banyak orang berpendapat bahwa ide Mallett adalah mustahil, tapi Mallett yakin kalo time machine dia bisa ngebuat time loop yang kecil. Tapi time traveller yang bisa masuk ke dalam time machine yang dia buat adalah sebuah particle yang kecil. Professor Mallett bilang, "Bayangkan, kalo kita bisa memberi tahu akan bencana alam di masa depan, kita tidak perlu mengirim orang balik ke masa lalu, kita bisa mengirim informasi ke masa lalu, scientific information, medical information, pikirkan bahwa kita bisa mengirim ke masa lalu sebuah obat untuk AIDS, ato cancer, dsb, itu akan lebih berguna dari pada ngirim orang balik ke masa lalu." (kasian si Mallett, kayaknya masih terhantui oleh keinginan dia nyembuhin bapaknya pas dia kecil dulu ). Tapi Mallett sekarang sadar, bahwa dia tidak akan bisa bersatu kembali dengan ayahnya tsb. Time travel terjadi sesaat setelah time machine di jalankan. Hanya waktu yang bisa membuktikan apakah time machine Mallett berjalan ato tidak. Tapi ngebuat mesin waktu yang bisa membuat seseorang time travel ke masa lalu menciptakan sebuah dilemma bagi manusia selama berpuluh2 tahun. Segala perubahan yang terjadi di masa lampau pasti mempunyai konsekuensinya. Bila time traveller merubah masa lalu, bagaimana ini akan mempengaruhi waktu sekarang?? Tapi saintis lain menemukan solusi untuk argumen ini, yaitu parallel universes. Ini benar2 seperti science-fiction, tapi bukti2nya muncul dengan sendirinya. Professor Michio Kaku melakukan sebuah percobaan. Laser beam yang terbuat dari single particle of light photon. Ketika dia menembakan photonya ke kaca, kita akan melihat multiple dots (bukan cuma satu), as if photonnya ada di banyak tempat di waktu yang sama. Semua yang ada di universe terbuat dari sabotemic particles, kalo photon can be at two places at once, bisakah kita?? Sekarang para physicists percaya bahwa universe itself splits into 2 universes. Di universe yang satu, photon akan jalan ke kanan, di universe yang lain photonnya akan jalan ke kiri. Dengan kata lain, bisa ada infinte number of parallel universes, each one is splitting of from the other ones. Katanya pas dia masih graduates student, si Professor Kaku ini ampir jatoh dari kursi mikir kalo elektron aja bisa ada di 2 tempat di waktu yang sama, mungkin juga dia sendiri juga bisa ada di 2 tempat di waktu yang sama. Di parallel universes theory, universe kita is like a playing card in a deck of many, bukan lagi universe tapi multiverse. Kita bisa berkunjung ke parallel universe lain dengan time travel. Jadi kalau kita mengubah sejarah di masa lalu, yang kita rubah hanyalah sejarah di parallel universe itu, bukan di dunia tempat kita tinggal, jadi ketika kita kembali ke dunia tempat kita tinggal, tidak terjadi perubahan apa2 (mirip sama film heroes yah :P). Dengan teori parallel universes ini, maka semua paradox yang ada dalam time travel dapat dihilangkan.
~The End~
Duh sorry ya kalo gak jelas banget informasinya. Gw baca ulang dari awal aja bisa enek sendiri ~_~. Ya sudah lah, kepala gw udah mumet banget ngebuat ini... Pasti gak jelas informasinya, soalnya gak ada visualisasi sih... Tapi ya mau gimana lagi... Kalo tertarik, silahkan nonton sendiri filmnya (film dokumenter berjudul: Naked Science - Time Machine). Worth your time, really .