On The Spot

Terombang Ambing 12 Jam, Bayi 14 Bulan Selamat

Berikanlah Comment kepada Blog ini biarkan Penulis Sedikit Dihargai



BATAM | SURYA Online - Mohammad Arsirahman (Rahman), bayi berusia 14 bulan, selamat setelah terombang-ambing selama 12 jam di perairan satu mil utara Nongsa akibat speedboat yang ditumpangi dari Malaysia ke Batam terhempas oleh ombak, Minggu (11/1/2009) sekitar pukul 20.30.

Berkali-kali ia sempat terlepas dari dekapan ayahnya, Arli Nafian, karena ombak sangat tinggi. Bahkan ia nyaris terlindas kapal tanker LPG Malaysia saat menabrak boat dalam posisi sudah terbalik itu. Rahman si bayi itu bersama 19 penumpang terombang-ambing di laut setelah speedboat yang mereka tumpangi mati mesin kemudian terhempas oleh ombak tinggi hingga terbalik.

“Sekitar 30 menit berlayar dari Sungai Rengit Malaysia, tiba-tiba mesin speed boat 200 PK mati. Ketika tekong mencoba menghidupkan mesin hingga tiga kali, tak bisa juga. Tiba-tiba datang ombak besar menghempas speedboat hingga terbalik. Kami semua berpencar dan berenang 10 menit mendekati boat fiber itu untuk berpegangan,” ujar Arli di Mako Lanal Tanjungsengkuang usai evakuasi, Senin (12/1/2009).

Saat speedboat terbalik, tekong Suyatno melompat memegang jeriken untuk menyelamatkan diri. Sedangkan penumpang lain terdiri dari 16 laki dan 4 perempuan terlempar tanpa pelampung apapun. Mereka berebut untuk menyelamatkan diri. Semua barang bawaan berupa tas, handphone, uang dan sebagainya hanyut. Delapan belas penumpang selamat, dua hilang dan tekong atas nama Suyatno juga belum ditemukan.

Mulai pukul 20.30 itu, semua penumpang masih bisa berenang sambil berpegangan fiber boat dalam posisi terbalik. Sekitar pukul 02.00, ada kapal tanker LPG Malaysia melintas dan dikira hendak menolong ternyata malah melindasnya. “Padahal, kami sudah melepas baju kemudian dikibar-kibarkan agar mereka melihat. Mungkin mereka tak tahu karena malam gelap,” ujar Damis, penumpang selamat.

Senin (12/1) sekitar pukul 06.30, nelayan pancung melihatnya kemudian melapor ke TNI AL. Dari pos pembantu Sei Jodoh, tentara membantu evakuasi dan membawa 18 penumpang tersebut ke Balai Kesehatan TNI AL di Tanjungsengkuang.

Berdasar kisah dari para penumpang yang selamat itu, tarif dari Sungai Rengit ke Nongsa Batam bervariasi. Mulai dari 400-600 Ringgit Malaysia. Sungai Rengit seperti pelabuhan tikus juga. Penarikan penumpang tidak dalam satu tempat, melainkan bervariasi jauh dekatnya, kemudian serempak berangkat dari Sungai Rengit malam hari.

Di antara para korban itu ada yang luka di kaki, tangan, kepala dan sebagainya. Sedangkan Hawiyah (35) dan Miskiyah (25) sedang hamil empat bulan juga selamat. “Kami sudah pusing karena banyak minum air laut. Semua barang hilang termasuk uang dan dokumen penting hanyut,” ujarnya sambil berbaring di dipan.

Komandan Pelabuhan TNI AL, Kolonel Muh Faisal, melalui Pasintel Mayor Putu, menjelaskan, tekong Suyatno dan dua penumpang masih dalam pencarian. “Kami berkoordinasi dengan tim SAR dan Polisi Air untuk mencari korban yang hilang di dekat Pulau Putri, perairan sekitar Nongsa,” ujar Putu.

sumber:
http://www.surya.co.id


Entri Populer