On The Spot

7.000 Mahasiswa Iran Mendaftar Perang Melawan Israel


Warga Kota Gaza, Palestina membopong korban luka akibat serangan Isreal ke Jalur Gaza, Senin (29/12).

TEHERAN, SELASA — Sedikitnya 7.000 mahasiswa dari kota Isfahan di bagian tengah Iran, Senin (29/12), mendaftarkan diri untuk memerangi Israel.

"Pada hari pertama pendaftaran untuk memerangi rezim Zionis dan membantu rakyat Palestina, 7.000 mahasiswa dari berbagai universitas di Isfahan telah menyampaikan kesediaan," kata Mohammad Zarifi, anggota Perhimpunan Mahasiswa Islam Iran, sebagaimana dikutip kantor berita Iran, Fars.

Masih pada hari yang sama, satu lagi kelompok mahasiswa Iran, Mahasiswa Basij (Relawan) dari Teheran Universities, mengumumkan, organisasi tersebut mendaftar relawan untuk memerangi Israel.

Pendaftaran itu dilakukan sehari setelah pemimpin spiritual Iran Ayatollah Ali Khamenei mengeluarkan fatwa yang menyatakan, siapa saja yang meninggal dalam perang melawan Israel dan membela Jalur Gaza akan menjadi syahid.

"Sebagai jawaban atas fatwa pemimpin spiritual mengenai Jihad (perang suci), mahasiswa Basij dari seluruh universitas Iran telah mendaftarkan diri dan pendaftaran akan dibuka besok," kata Alireza Zahedi, anggota Mahasiswa Basij di Teheran University, tanpa menyebutkan berapa jumlah mahasiswa yang sudah mendaftar.

"Dalam waktu dekat, mahasiswa yang terdaftar akan mengadakan pertemuan guna menyampaikan kesediaan kepada pemimpin spiritual untuk berperang di wilayah pendudukan (Palestina)," katanya.

Ribuan orang Iran, termasuk mahasiswa, melancarkan pawai di Teheran pada Senin pagi untuk mengutuk serangan Israel di Jalur Gaza. Mereka membawa spanduk yang berisi slogan anti-Israel dan anti-AS.

Sejak Sabtu pagi, Israel melancarkan serangan udara besar yang dikatakannya ditujukan kepada anggota Hamas di Jalur Gaza dan menewaskan sedikitnya 345 orang serta melukai lebih dari 1.000 orang.

Hamas menguasai Jalur Gaza, mendapat dukungan kuat Iran, yang tak mengakui Israel sebagai salah satu negara masyarakat internasional.

Di markas besar PBB, New York, duta besar Mesir dan Palestina di badan dunia itu mengatakan, Senin, mereka meminta Dewan Keamanan PBB membuat Israel mematuhi seruan dunia untuk segera menghentikan kekerasan dan aksi militer di Jalur Gaza.

sumber:
http://kompas.com/

Entri Populer