On The Spot

Salah Taksir

Wah banyak yang salah taksiran dengan posting sebelumnya... Dalam masa tiga hari belakangan ini saya tidak sempat ngutak-atik blog d.l.l, aktifitas yang dilakuin ya cuma micro-blogging di kronologger alias nge-kron disini nih, YMobile-an, ama buka-buka email n komentar blog.. karena ya itu tadi... Preparing for A New Home... Dikirain mo pindah blog, ganti templit. Padahal siap-siap pindahan rumah... Hihihi.....

Mulai Jumat 17 Agustus 2007 sore kemaren saya pulang kampung... Berangkat sore hari saat orang-orang sedang sibuk berasik masyuk dengan pesta pora hari kemerdekaan Indonesia saya mengendarai motor butut saya menuju rumah memanfaatkan lengangnya jalan ibukota Jawa Timur... Asyik bisa menelusuri jalanan sepi Surabaya dengan kecepatan penuh... Ehh tapi nyampe dekat KODAM Brawijaya tiba-tiba ban BOCOR, aduh sialan.... Terpaksa dorong motor ngos-ngosan sejauh 1 km menuju tempat tambal ban.

Tukang tambal ban-nya bernama Pak Amdhani (mungkin masih ada hubungan sama AMad DHANI-nya Maia ya hihi), dan tempat prakteknya disini (kalau anda-anda pengen bertemu dengannya hehe). Saya bisa tahu karena membaca selembar kertas yang diberikan oleh pak Amdhani ini. Isi dari kertas itu antara lain seperti ini:

KAMI SARANKAN KEPADA KONSUMEN

Anda menambal ban disini tambah lubang tidak tambah ongkos. 1, 2, 3, 4, 5 tetap Rp 5000,- (Lima Ribu Rupiah)

Apabila ban anda kempos (bocor)
Periksalah paku tersebut dulu sebelum anda jalan ke tempat tambal ban agar lubang tidak lebih banyak.

Mohon perhatikan posisi bocor ban anda
Atas berarti terkena ruji
Bawah berarti kena benda
Samping karena kurang angin

Proses penambalan kerikan harus kasar kalau tidak kasar mudah membuka. Pembakaran harus matang agar tidak meletus.

... dll saya lupa ...

NB: Jika ada keluhan / komentar mengenai ban anda kami siap menjawab pertanyaan anda.

Hormat kami,
Amdhani


Ga seperti tukang tambal ban lainnya, dimana harga tambal ban sebanyak lubang tapi di tempat itu sebanyak apapun lubang tetep satu harga... Dan petuah-petuah coba dituliskan dalam selembar kertas dan diberikan kepada 'pasien' nya... Satu pertanyaan, mungkin bagi mereka yang buruk sangka... Apakah ini saking banyaknya paku yang ditebar di jalanan... Kalau setiap pasien yang ingin berobat kesitu selalu mendapati lubang lebih dari satu sehingga untuk mengaburkan sebab sesungguhnya maka diambil satu kebijakan, tambah lubang tidak tambah harga, yah sekalian untuk menghapus dosa-dosa menebar paku di jalanan hehe... Atau memberikan selembar kertas dengan tujuan melenakan pasien untuk membaca isi kertas untuk kemudian si penambal merobek ban, karena tak mungkin tambah lubang tambah harga.. Satu jalan mengeruk banyak keuntungan ya itu, bikin lobang besar di ban dan satu solusinya hanya ganti ban. Tapi saya ga buruk sangka sama si bapak... Saya tetep baik sangka... Mungkin si bapak ingin membagikan informasi bagi para pelanggannya... Yah itung-itung amar ma'ruf nahi mungkar, mencari pahala sebanyak-banyaknya.. Saling menolong dengan sesama khususnya yang sedang kesusahan ban bocor atau kempos.

Gara-gara kebocoran ban saya sampai di rumah malam... huhu.. Besoknya bantu-bantu buat pindahan rumah alias bikin rumah baru... Rencananya abis lebaran resmi pindahannya.. So doain lekas kelar ya...

Entri Populer