On The Spot

Indonesia hanya mampu menjadi runner-up Merdeka Cup 2006

Perjalanan kelam persepakbolaan Indonesia kembali berlanjut. Awan gelap lagi-lagi memayungi langkah timnas senior untuk menggapai prestasi yang gemilang. Malam ini, timnas terpaksa harus bertekuk lutut mengakui ketangguhan tim muda Myanmar dalam final piala Merdeka 2006 yang diselenggarakan di Malaysia untuk memperingati hari kemerdekaan Malaysia.

Pada pertandingan yang disiarkan langsung oleh antv ini, Bambang Pamungkas dan kawan-kawan harus menelan pil pahit setelah dikandaskan Myanmar 1-2. Sebenarnya Indonesia lebih banyak keluar menyerang, namun kesigapan dan disiplin pemain bertahan Myanmar dalam mengawal pertahanan mereka merontokkan semua peluang yang dimiliki penyerang-penyerang merah putih. Terhitung lebih dari sepuluh peluang matang yang dimiliki Boaz Salossa dan kawan-kawan. Namun tidak semuanya yang menghasilkan gol bagi Indonesia.

Sebaliknya, Myanmar yang tampil dibawah tekanan Indonesia sejak babak pertama hanya mengandalkan serangan balik yang cepat. Terbukti dua gol yang diciptakan Myanmar lahir dari situasi seperti itu. Gol pertama lahir berkat pemain bertahan Indonesia yang kurang sigap mengantisipasi serangan balik cepat yang dilakukan Myanmar yang akhirnya kyaw Thura menceploskan si kulit bundar di gawang Syamsidar di menit ke 62. Gol kedua yang dicetak Myan Mit di menit 85 pun diawali dari pelanggaran yang juga terjadi akibar serangan balik Myanmar.

Indonesia hanya mampu memperkecil ketertinggalan lewat sundulan kepala Zaenal Arif di menit ke 87. Dengan hasil ini Indonesia harus puas menjadi runner-up Merdeka Cup 2006 kali ini. Sebuah prestasi yang buruk tentunya bagi timnas dan bukan hasil yang diharapkan oleh pecinta timnas di tanah air maupun yang mendukung langsung di Malaysia.

Tapi saya salut terhadap perjuangan timnas di final kali ini. Mereka tampil sudah cukup taktis. Alur serangan sudah bisa berjalan dengan lancar. Hanya saja perlu ada banyak pembenahan lagi supaya bisa tampil optimal. Bangga bisa menyaksikan pertandingan yang dari awal sampai akhir permainan dikuasai oleh timnas, meskipun akhirnya kalah, tidaklah mengapa. Salut buat Peter White......!!!

Maju terus sepakbola Indonesia......

Entri Populer